SEP 28, 2025@17:00 WIB | 7 Views
Toyota Australia akan turun di ajang Supercars Championship 2025 dengan andalan GR Supra. Namun, ada ironi besar: Supra generasi kelima resmi dihentikan produksinya di Australia sejak Agustus lalu. Jadi, kenapa Toyota masih ngotot bikin mobil yang sudah tidak dijual untuk balapan?
Menurut Sean Hanley, bos Sales & Marketing Toyota Australia, keputusan ini bukan kebetulan. Pihaknya sudah tahu jauh-jauh hari kalau Supra akan disuntik mati, tapi tetap melanjutkan komitmennya untuk balapan di ajang Supercars. Alasannya jelas: nama besar Supra masih punya bobot, tapi tujuan utama sebenarnya adalah memperkuat identitas Gazoo Racing (GR).“Ya, kami tahu Supra akan dihentikan. Tapi kami percaya GR sebagai brand performa akan lebih besar daripada Supra itu sendiri,” ujar Hanley.
Gazoo Racing Tetap Hidup Meski Supra Tiada
Meski Supra hilang dari showroom, Toyota masih punya lini GR lainnya, mulai dari GR Yaris, GR Corolla, plus jajaran GR Sport di berbagai model (Yaris Cross, C-HR, Corolla Cross, LandCruiser, hingga Hilux). Tahun depan, RAV4 GR Sport juga bakal menyusul.
Buat Toyota, turun di Supercars bukan soal jualan produk seperti dulu. Hanley bahkan berpikir filosofi lama “win on Sunday, sell on Monday.” itu sudah usang. Menurutnya, Toyota sendiri sudah jadi nomor satu penjualan 20 tahun terakhir tanpa harus mengandalkan dunia balap.
Bukan Sekedar Balapan
Keikutsertaan di Supercars sendiri sebagai landasan Toyota untuk jadikan sebuah laboratorium berjalan dimana tempat belajar soal mesin, ketahanan, kerja tim, sampai bagaimana publik merespons brand GR. Semua pengalaman itu akan diserap, lalu diterapkan ke pengembangan produk dan strategi brand ke depan.
Dengan langkah ini, Toyota punya pesan jelas, Supra mungkin sudah pensiun di dealer, tapi arwahnya masih jadi ikon balap untuk mengangkat nama Gazoo Racing. Supercars bukan sekadar panggung adu cepat, melainkan sarana membentuk citra GR sebagai wajah baru performa Toyota di era pasca-Supra. [Adi/TimBX]