NOV 16, 2018@10:50 WIB | 220 Views
Koskas akan mengambil alih kepresidenan Renault Sport Racing, seperti yang diumumkan ketua grup Renault dan chief executive officer Carlos Ghosn, pada 1 Januari 2019 mendatang.
Pernyataan singkat Renault mengatakan Koskas bertujuan untuk “membawa tim ke tingkat disiplin tertinggi ” dan “memastikan bahwa kontribusi Formula 1 untuk kesadaran merek Renault di seluruh dunia semakin kuat”.
Koskas diangkat menjadi wakil presiden eksekutif penjualan dan pemasaran Renault pada awal 2016 dan menjadi anggota komite eksekutif pabrikan dalam prosesnya, dan dia telah bekerja untuk Renault sejak 1997.
Thierry Koskas
Stoll, seorang karyawan Renault sejak tahun 1980 yang menjadi presiden Renault Sport Racing pada awal 2016, akan berusia 65 tahun.
Jerome Stroll
Renault siap untuk meraih posisi keempat dalam kejuaraan konstruktor F1 musim ini, menandai hasil terbaiknya sejak kembali ke grid sebagai tim kerja pada tahun 2016.
Mereka berakhir ditempat kesembilan dari 11 tim tahun sebelumnya, warisan dari pengambilalihan Lotus, sebelum meningkat menjadi posisi keenam pada tahun 2017.
Tujuan awal Renault dalam periode lima tahun adalah menjadi kekuatan yang memenangkan perlombaan lagi pada tahun 2020.
Sementara tahun ini menandai kemajuan lebih lanjut menuju target itu, ketika kehilangan beberapa kendali dalam lomba pengembangan dan harus mengatasi tekanan dari tim pelanggan Ferrari Haas.
Hal itu juga diperparah dengan kehilangan persaingan secara langsung di Force India karena masalah finansial tim tersebut.
Mesin Renault tetap berada di belakang Mercedes dan Ferrari, dan tampaknya telah diimbangi oleh Honda.
Namun direktur pelaksana Renault Sport, Cyril Abiteboul, telah menjanjikan mesin baru untuk 2019 karena ia bakal berupaya mengatasi kekurangannya di era turbo-hibrida V6.
Hal ini juga memperkuat struktur teknisnya, terutama dengan perekrutan mantan karyawan FIA (Marcin Budkowski) untuk meningkatkan output di markas sasis Enstone.[aha/timBX]
