MENU
icon label
image label
blacklogo

Target 2019 Lamborghini Produksi 8000 unit, SUV Urus Menjadi Back Bond

JAN 25, 2019@20:00 WIB | 2,386 Views

( Lompatan Lamborghini memproduksi SUV Urus ikut mendorong penjualan global 2018 meningkat 51%)

Tahun 2018 kemarin Lamborghini menjadi salah satu brand Supercar yang mampu   menaikkan penjualan hingga 51%. Tentu itu menjadi angka yang fantastis untuk sebuah brand supercar. Setelah ditelisik rupanya  bukan didorong oleh penjualan sedan supercarnya, namun SUV Urus-nya yang bikin penjualan tahun 2018 naik tajam bila dibanding tahun 2017.

Lamborghini akan membangun tidak lebih dari 8.000 kendaraan pada tahun 2020 untuk menjaga eksklusivitas dan melindungi nilai jual kembali. Stefano Domenicali, sebagai CEO Lamborghini menyampaikan informasi tersebut ke CarAdvice bahwa diantara jumlah tersebut, 4000 unit diantaranya diproduksi sebagai SUV Urus.  Setengahnya lagi di-split untuk Hucaran dan Aventador dengan porsi dua pertiga untuk bagian pertama dan sepertiga akhir untuk sisanya.

( Aventador dan Huracan diproduksi hanya 4000 unit guna menjaga ekslusifitas dan nilai jual)

CEO  menggariskan bahwa cara segmentasi tersebut mencapai nilia tertinggi dan mencatat rekaman Ferrari selalu menjadi titik referensi. Alasan terbatasnya jumlah mobil untuk produksi secara global bakal mempertahankan angka-angka kuat yang dibanggakan oleh Domenicali, bahkan itu terjadi ketika SUV Urus tetap dalam permintaan yang tinggi.

Lamborghini terjual dengan angka 51 persen pada 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan raihan 2017. Dengan segmen SUV Urus sebagai leader. Angkanya cukup fantastis, dari 5.750 kendaraan yang dijualnya, 1.761 di antaranya adalah Urus. Dari angka tersebut tercatat alasan pembeli sebanyak 70 persen karena brand Urus merupakan model baru. Sebagai catatan, angka penjualan total Lamborghini mencapai 3.815 mobil pada tahun 2017, cukup meningkat bila dibandingkan tahun 2010, yang hanya menjual 1.302 mobil selama krisis keuangan berlangsung.

( Stefano Domenicali CEO Lamborghini menilai gaya customer muda memiliki karakter impulsif dalam memilih sebuah supercar) 

Faktor penyebabnya adalah perusahaan perlu menekan keseimbangan ketika pembeli usia muda tidak ingin menunggu lama kehadiran exclusive car. Faktor ‘waiting time’ dari kaca mata pembeli muda memang bagian dari pengalaman.  Akan tetapi younger customer cenderung tidak mempermasalahkan sebuah brand, apabila brand tersebut sudah melekat dan cukup menjadi daya tarik tanpa harus berfikir panjang. Selain itu, faktor eksklusivitas masih terjaga, dan cukup bersaing dengan Ferrari sebagai kompetitor utama.

Sebagai catatan, pihak Ferrari berencana menargetkan penjualan melebihi 10.000 unit,  dan itu didorong dengan model SUV. Tahun 2019, perusahaan berlogo kuda jingkrak akan membangun 9.000 mobil. Manufaktur Inggris Aston Martin, juga ingin menggenjot pengiriman 10.000 mobil secara global pada tahun 2020.

Guna mengimbangi langkah kompetitor,  Lamborghini cukup bijaksana untuk menyeimbangkan nilai permintaan dan eksklusivitas ketika,  mereka bersiap untuk menambah jumlah utilitas ke portofolio mereka.[Ahs/timBX]

Tags :

#
lamborghini,
#
ferrari,
#
supercar,
#
suv urus