MAR 08, 2022@14:00 WIB | 401 Views
Langkah Suzuki dalam mencapai kecepatan tertinggi adalah salah satu kejutan besar menjelang MotoGP Qatar. Setahun setelah Joan Mir kehilangan podium karena disalip oleh dua rider Ducati antara tikungan terakhir dan garis finish, GSX-RR yang dikendarai Mir dan Alex Rins tiba-tiba menjadi penantang speed chart Ducati.
Itu berlanjut saat balapan, di mana Mir mencatat kecepatan tunggal tertinggi (357,6km/jam) dan kecepatan tertinggi rata-rata (354,8). Setelah membuat kemajuan dramatis dengan kelemahan utama mereka, baik Mir dan Rins dianggap sebagai favorit untuk musim 2022 meskipun mendapatkan posisi delapan dan 10 masing-masing dalam kualifikasi.
Tapi itu tidak terjadi. Setelah Joan Mir memiliki awal yang bagus di posisi empat, dia harus puas dengan finish di posisi enam dan unggul satu tempat atas Alex Rins. "Jujur, balapan yang mengecewakan. Saya mengharapkan lebih. Awalnya bagus dan saya menikmati lap pertama, tetapi kemudian saya mulai mengalami masalah dengan grip belakang yang tidak saya duga,” kata Joan Mir.
“Biasanya kami tampil bagus di area ini dan di situlah saya sangat berhati-hati, tetapi hasilnya memang seperti ini. Mari kita coba memahami mengapa dan apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih baik di lap terakhir. Sulit untuk memahaminya,” sambungnya. Satu kemungkinan adalah peningkatan tenaga kuda Suzuki mungkin mengorbankan umur ban.
"Tidak, saya rasa bukan karena alasan ini. Kami membuat balapan jauh lebih cepat dari tahun lalu, yang berarti motornya meningkat, tetapi sepertinya yang lain juga meningkat. Sulit untuk dipahami karena kami selalu memiliki keunggulan (umur ban) dan menjadi kuat di akhir balapan dan kali ini cengkeramannya tidak cukup kuat,” jelas rider asal Spanyol itu.
“Motor kami lebih baik tahun ini dan telah meningkat di banyak area tetapi satu yang menjadi tugas baru adalah grip belakang. Tapi kami tidak perlu merestrukturisasi seluruh motor untuk menemukan traksi ini,” pungkas mantan juara dunia MotoGP itu. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber
