MENU
icon label
image label
blacklogo

Subaru Matikan STI?

DEC 24, 2025@14:00 WIB | 52 Views

Subaru STI Mati Tapi Gantinya lebih ke Alam Liar

Buat petrolhead garis keras, Subaru tanpa STI sendiri seperti konser Rock tapi vokalisnya punya suara imut banget. Tidak ada gebrakan, tidak suara keras bahkan hal apapun yang bikin distorsi yang bikin pabrikan itu bisa banggakan ini produk. Tapi, ya, Subaru tanpa STI pun mereka bisa jualan mobil mereka. Bahkan lebih sehat lagi dari sisi manapun. 

Subaru Tecnica International, atau STI, sendiri adalah divisi performance dengan segudang prestasi. Mulai dari Balap Rally sampai balap turing pun mereka turun. Bahkan beberapa model mereka sebenarnya hasil produk turunan dari WRC. Meskipun di 2008 kemarin, mereka sendiri nyatakan mundur dari kejuraan dunia tersebut. 

Edisi Final Jadi Penegasan Subaru Kalau STI Selesai

Malah, edisi Final WRX STI 2021 jadi pertanda kalau mereka mau menutup buku sejarah itu dengan keras. Tidak ada lagi namanya penerus. Tidak ada lagi namanya sebuah janji. Tidak ada “tunggu sebentar” kita ada produk baru.  Dan yang mengejutkan, tidak ada lagi namanya laporan penjualan turun drastis dari segmen STI. 

Kenyataannya, penjualan Subaru sendiri lebih banyak dari segmen SUV dan sedan non STI. Hal ini terlihat dari penjualan yang stabil serta varian standar lebih menjual daripada STI. Artinya apa? penggemar STI sendiri cuma ribut di internet tapi bukan sebagai calon pembeli di showroom.

Hal inilah yang jadi ketegasan para petinggi Subaru kalau mereka sudah berubah arah. Tidak lagi memikirkan konsumen yang suka bertualang di sirkuit. Melainkan bertualang di segala medan adalah prioritas utama mereka. 

Alih-alih terus memelihara image mobil keras, berisik, dan kompromis, Subaru berbelok ke sesuatu yang lebih “dewasa” gaya hidup petualang. Wilderness menggantikan STI. Lumpur menggantikan aspal sirkuit. Sepatu hiking menggantikan sepatu balap.

Outback jadi bagian dari penjualan global. Memang di Indonesia sendiri model ini jadi pilihan dari desain sampai bentuk pun rasanya banyak sekali pilihan menarik yang bisa Subaru maksimalin untuk membuat mobil yang bisa bertualang. 

STI itu Fokus di Kecepatan, Namun Wilderness Bisa Semuanya

Mungkin saja era elektrifikasi, Hybrid dan lain-lain. Membuat STI sendiri tidak relevan. Selain berisik, juga pengembangan mobil sport sendiri terasa mahal. Alih-alih mereka kembangkan malah jadinya biaya lebih mahal. Namun, itu semua masih tergantung minat dan juga arah Subaru di masa depan. 

Apakah ini berarti STI benar-benar mati? Tidak juga. Ia masih hidup sebagai stiker, setelan suspensi, dan konsep pameran Tokyo Motor Show. Tapi sebagai produk utuh, ia sudah berubah jadi artefak. Dan mungkin itu bukan kesalahan Subaru. Mungkin justru pengakuan jujur bahwa dunia sudah bergeser, sementara sebagian penggemar masih hidup di era WRC 1998.

Subaru tidak meninggalkan penggemarnya. Mereka hanya berhenti hidup untuk mereka. Dan itu keputusan yang brutal, dingin, tapi sangat rasional, STI adalah Ikon namun Wilderness yang melanjutkan. [Adi/TimBX]

Tags :

#
subaru,
#
sti,
#
wilderness