OCT 13, 2022@16:00 WIB | 542 Views
Telah dikonfirmasi bahwa tim pemenang kejuaraan tersebut melakukan "pelanggaran kecil" dalam aturan batas biaya, yang berarti melampauinya kurang dari 5 persen. Aston Martin juga ditemukan telah "melanggar prosedur" batas pada formulir yang diserahkan ke FIA tetapi kenyataanya mereka tidak melebihi anggaran yang diizinkan.
Laporan dari Speedcafe mengatakan bahwa, proses klaim tersebut akan mengharuskan Red Bull dan FIA untuk mencapai kesepakatan penyelesaian yang mengharuskan tim untuk menerima tanggung jawab, menerima denda apa pun, dan mempublikasikan hasilnya.
Jika kesepakatan tidak dapat dicapai, masalah tersebut akan dikirim ke Panel Ajudikasi Batas Biaya, di mana panel hakim akan memutuskan apakah tim harus dihukum. Jika proses ini gagal untuk menyelesaikan situasi, dapat dirujuk ke Pengadilan Banding Internasional.
"Badan administrasi batas biaya FIA saat ini sedang menentukan tindakan yang tepat untuk diambil berdasarkan Peraturan Keuangan sehubungan dengan Aston Martin dan Red Bull. Informasi lebih lanjut akan dikomunikasikan sesuai dengan Peraturan," konfirmasi FIA dalam sebuah pernyataan.
Red Bull terkejut atas klaim tersebut. Baru minggu lalu, bos tim, Christian Horner, mengatakan pernyataan yang dibuat oleh Mercedes dan Ferrari tentang dugaan pelanggarannya "benar-benar tidak dapat diterima" dan "sangat memfitnah," karena rumor tentang pelanggaran batas biaya beredar di paddock F1 sebelum FIA menerbitkan temuannya tersebut.
Sebuah laporan dari surat kabar asal Belanda, Telegraaf, juga mengklaim bahwa Red Bull telah melebihi batas biaya sebesar 1-2 juta dolar Amerika (Rp15,3 miliar – Rp30,7 miliar), sebagian karena hal-hal seperti memberikan makan siang gratis untuk lebih dari 1.000 karyawan di kantor pusat Milton Keynes. [ibd/dera/timBX] berbagai sumber.
