

OCT 20, 2025@16:06 WIB | 105 Views

Jeep Wrangler memiliki jargon istimewa, “kendaraan off-road yang bisa dibawa kemana saja”. Ironisnya, kini satu-satunya tujuan adalah kuburan otomotif, setelah penjualannya dihentikan di Eropa.
Melansir Auto Express, bahwa Jeep telah menghentikan produksi Wrangler dan akan berhenti menerima pesanannya pada akhir tahun ini. Unit terakhir akan dikirimkan ke pelanggan pada paruh pertama tahun 2026.
Marco Montepeloso, kepala perencanaan produk Jeep di Eropa yang secara menyatakan hal tersebut saat diwawancarai Auto Express.

Ia juga mengungkapkan alasan kepergian mendadak mobil 4x4 itu. Menurutnya, mobil kini tidak bisa mematuhi sejumlah peraturan baru di Eropa. Khususnya yang berkaitan dengan keselamatan.
Regulasi keselamatan untuk mobil baru yang akan berlaku pada pertengahan 2026 membutuhkan beberapa fitur tambahan. Dan menurutnya, fitur tersebut sangat sulit disematkan pada Wrangler.
Sebelumnya, pada edisi facelift keduanya tahun lalu, Wrangler telah mendapatkan perlengkapan keselamatan tambahan. Diantaranya rail rock untuk menahan benturan samping dan sistem ADAS seperti deteksi pengemudi mengantuk.
Namun, kini Montepeloso menyebut agar Wrangler bisa tunduk pada regulasi maka mobil harus dibangun ulang dan termasuk mengubah konsep awal Wrangler.

Selain keselamatan, faktor emisi juga berperan dalam menghilangnya Wrangler. Mesin yang digendong empat silinder 2.0 liter turbocharged menghasilkan emisi CO2 sangat tinggi yakni hingga 269 g/km.
Walaupun menghilang di Eropa, Wrangler generasi keempat akan tetap dijual di pasar lain, salah satunya di Amerika. Ini termasuk pasar terbesar Wrangler dengan lebih dari 150.000 unit terjual tahun lalu saja.
Di Eropa, posisi Wrangler akan digantikan oleh Jeep Recon baru yang akan menjadi kendaraan off-road terberat dari merek tersebut.
Kendaraan ini dijadwalkan akan diperkenalkan secara penuh akhir tahun ini, dan Montepeloso mengonfirmasi bahwa kendaraan ini akan hadir di Eropa pada tahun 2026.[wic/timBX]