JAN 28, 2019@16:00 WIB | 2,068 Views
Pabrikan motor asal Italia, Ducati, lewat Ducati Motor Holding, mencatat penurunan penjualan sebesar 5 persen pada 2018.Ini terasa agak janggal karena pada 2018, Ducati telah meluncurkan mesin DucatiStradale V-four, dengan 53.004 mesin baru yang dikirimkan ke pelanggannya di seluruh dunia.
Namun, ini juga diwakili oleh penurunan keseluruhan di pasar motor global 500 cc ke atas yang menyusut sebesar 3%. Dari angka ini, Ducati menjual sebanyak 9.700 unit Panigale, alias meningkat 70% dari 2017, yang menjadikannya pemimpin di segmen superbike dengan lebih dari 26% pangsa pasar.
Dari jumlah ini, Panigale V4 baru berhasil mencapai 6.100 unit dari jumlah total penjualan motor Ducati. Model lain seperti Multistrada juga mengalami peningkatan penjualan di 2018, dengan catatan 6.569 unit yang terjual, atau meningkat 25% dari 2017.
"2018 merupakan tantangan bagi pasar sepeda motor besar, dengan perlambatan di negara-negara penting seperti Amerika Serikat. Pada akhir tahun, Ducati mengirimkan lebih dari 53.000 unit." kata Claudio Domenicali, CEO Ducati Motor Holding.
"Kami berupaya membuat jaringan penjualan kami lebih efisien dari sebelumnya. Untuk 2019, kami juga merombak jajaran Scrambler 800 dan meluncurkan produk-produk baru seperti Diavel 1260 dan Hypermotard 950," timpal Francesco Milicia, Director Global Sales and After Sales.
Di tengah menurunnya penjualan Ducati pada 2018, pada tahun tersebut, pasar dalam negeri Italia tetap menjadi pelanggan terbesar Ducati dengan 9.200 unit yang terjual, naik 4,5% dari tahun sebelumnya.
Setelah Italia, pasar terbesar Ducati di 2018 lalu adalah di Spanyol. Di negeri matador tersebut, Ada sebanyak 2.444 unit Ducati yang terjual, atau naik 8%. Disusul Jepang sebanyak 1.941 unit yang terjual naik 2%, dan Swiss di angka 1.276 unit, naik 2.2%.
Di Tiongkok, permintaan pasar untuk Ducati naik 29%. Pemicu naiknya permintaan Ducati di Tiongkok adalah karena adanya pendirian outlet langsung dan perluasan jaringan dealer dari 19 ke 23 lokasi.[ap/timBX]
