MAR 25, 2021@14:00 WIB | 995 Views
Nissan saat ini menjadi satu-satunya pabrikan Jepang yang terlibat dalam Formula E. Nissan mengumumkan komitmennya untuk menurunkan tim hingga 2026. Seri kursi tunggal listrik menarik partisipasi banyak pabrikan berkat relevansinya dengan EV dan biayanya yang relatif rendah. Tetapi dengan keluarnya profil tinggi yang diumumkan oleh BMW dan Audi akhir tahun lalu. olahraga ini menjadi sedikit menakutkan.
Bagaimanapun, komitmen Nissan akan membuat mereka bersaing dengan sejumlah pembuat mobil terkenal. Ini juga akan membuat pembuat mobil tetap berpacu dengan kehidupan mobil generasi ketiga. Ditetapkan untuk debut untuk musim 2022-2023, mobil Gen3 akan lebih cepat, lebih ringan, dan akan mengisi daya cukup cepat agar pitstop masuk akal.
“Visi Nissan untuk mobil lebih dari sekadar moda transportasi, Formula E membantu kami menghadirkan kegembiraan, energi, dan lingkungan ke garis terdepan saat kami menyampaikan visi masa depan ini kepada audiens yang terus berkembang, baru, muda, dan beragam,” kata Ashwani Gupta, chief operating officer Nissan.
Tim Nissan e.dams sudah terlibat di Formula E sejak awal, meski awalnya bernama Renault e.dams. Tim tersebut memenangkan kejuaraan pabrikan perdana dan akhirnya berganti nama menjadi Nissan ketika mobil generasi kedua diperkenalkan pada 2018. "Komitmen Nissan pada era Gen3 di Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA menunjukkan kekuatan seri balap serba listrik dan mengejar kesuksesan di fase berikutnya," kata Olivier dan Gregory Driot, kepala tim, dalam pernyataan bersama.
"Mobil-mobil Gen3 baru akan lebih cepat dan lebih bertenaga, dan evolusi konstan performa balap yang terus kita lihat di Formula E ini bagus untuk para penggemar dan olahraga," tambahnya. Setelah dua balapan musim ini, Nissan berada di posisi ke-8 dalam kejuaraan Formula E, memimpin Porsche dengan tiga poin. Jaguar berada di puncak seri, dan unggul empat poin dari Mercedes. [ibd/timBX]
