DEC 25, 2022@17:00 WIB | 1,082 Views
Tesla terus berada dalam perhatian Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) karena beberapa outlet melaporkan bahwa pemerintah telah membuka dua penyelidikan baru atas kecelakaan yang melibatkan kendaraan keluaran Tesla. Investigasi tampaknya difokuskan pada sistem bantuan pengemudi dan teknologi mengemudi semi-otonom karena salah satunya dicurigai mengakibatkan kecelakaan pada hari Thanksgiving lalu di San Francisco.
Seperti yang baru-baru ini dilaporkan, Tesla Model S 2021 sedang melaju di San Francisco, Oakland Bay Bridge dengan kecepatan 55 mph (89 km/jam) ketika tiba-tiba melambat menjadi 20 mph (32 km/jam) saat melakukan perubahan jalur. Hal ini menyebabkan delapan mobil tabrakan, yang mengakibatkan sembilan orang menderita luka ringan.
Pengemudi menyalahkan insiden itu pada mode self-driving penuh (FSD) Tesla, tetapi pihak berwenang tidak segera dapat memverifikasi itu. Sekarang, tampaknya NHTSA akan memeriksa apakah itu benar atau tidak. Selain kecelakaan tersebut, pemerintah akan menyelidiki tabrakan yang melibatkan Model 3 produksi 2020. Sedikit yang diketahui tentang insiden itu, tetapi Reuters melaporkan itu terjadi di Ohio dan mengakibatkan cedera ringan.
Sementara penyelidikan baru saja berlangsung, CNBC mengatakan, NHTSA sedang menyelidiki setidaknya 41 kecelakaan yang melibatkan kendaraan Tesla di mana fitur otomatis seperti pengereman darurat otomatis, atau fitur sistem bantuan pengemudi yang lebih luas termasuk dalam Autopilot, FSD dan FSD Beta terlibat. Dimana Ini dilaporkan mengakibatkan 14 korban jiwa.
Tidak ada kabar apakah teknologi yang harus disalahkan atas insiden, tetapi penyelidikan pemerintah sebelumnya telah membuat pengemudi dan Tesla dalam sorotan negatif. Secara khusus, beberapa pemilik terlalu bergantung pada teknologi mengemudi semi-otonom dan tidak memperhatikan jalan di depan. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber
