SEP 26, 2019@14:00 WIB | 530 Views
Maverick Vinales mengatakan kurangnya power motor Yamaha dibandingkan Ducati membuat dia tidak memiliki kesempatan untuk mempertahankan posisi podium di Grand Prix Aragon.
Pembalap Yamaha itu naik ke urutan kedua dan unggul atas Jack Miller (Pramac Ducati) pada tahap awal balapan. Meskipun demikian, masih terlalu jauh baginya untuk mengejar Marc Marquez.
Namun, Vinales kehilangan cengkeramannya di lap akhir dan disalip pembalap pabrik Ducati, Andrea Dovizioso, sebelum Miller merebut posisi ketiga di tikungan akhir.
Dovizioso memiliki selisih kecepatan cukup besar atas Vinales di lintasan lurus, dan Vinales merasa Miller akan melakukan hal yang sama seandainya dia tidak membuat kesalahan di Turn 1.
"Saya tidak punya kesempatan (melawan Ducati di lintasan lurus)," kata Vinales ketika ditanya seberapa penting bagi Yamaha untuk menemukan unit power yang kompetitif.
“Bahkan jika saya bisa menjaga Jack di belakang (di lap terakhir), dia bisa menyalip saya di lintasan lurus. Jadi saya tidak punya kesempatan untuk bertarung dengan Jack atau Dovi.”
"Saya mencoba yang terbaik seperti biasanya dan saya pikir kami melakukan balapan yang bagus. Musim lalu, ini adalah bencana. Dan musim ini kami berada di urutan kedua.”
"Seperti yang saya katakan, kami harus terus bekerja dan penting untuk memahami cara untuk melangkah."
Vinales mengatakan bahwa setelah mengambil sampel knalpot baru yang dikendarai oleh Valentino Rossi, ia memutuskan untuk membalap dengan spesifikasi motor yang sama seperti yang digunakan di Misano.
"Dengan beberapa bagian baru, saya peroleh cukup banyak kecepatan," kata pembalap Spanyol itu. “Saya mendapat peningkatan, tetapi kami kalah di tempat lain. Jadi, tetap saja kami perlu memahami cara kerja di bagian baru.”
Pada pekan sebelumnya, Rossi - yang berada di urutan ke-8 dalam lomba - menyebut akselerasi (motor) M1 tidak selemah musim lalu. Tetapi Vinales mendesak Yamaha menemukan lebih banyak kekuatan untuk menyaingi Ducati dan Honda.
"Yang pasti kita perlu membuat peningkatan, karena Honda dan Ducati selangkah lebih maju," tambahnya. ”Apalagi melihat 23 lap, kami kewalahan di banyak lintasan lurus, itu perlu diselesaikan.”[ade/hsn/timBX]