OCT 11, 2019@13:33 WIB | 561 Views
Setelah mengamankan gelar juara dunia kedelapan, Marc Marquez mengaku hampir mustahil untuk memecahkan rekor milik Giacomo Agostini.
Pembalap Repsol Honda tersebut kini naik ke posisi keempat klasemen gelar dunia sepanjang masa berkat delapan kejuaraan dunia yang diraih (termasuk enam gelar kelas utama), mengungguli John Surtees dan Phil Reed.
Dengan 9 gelar yang masing-masing milik Valentino Rossi, Mike Hailwood dan Carlo Ubbiali, serta Angel Nieto yang memiliki 13 gelar dan Agostini memiliki 15 gelar, Marquez dianggap bisa memecahkan rekor terbaik saat ini.
Namun menurut pria 26 tahun itu memecahkan rekor Agostini bukanlah sesuatu yang bisa dia targetkan di masa depan.
“Saya memiliki hubungan baik dengannya (Agostini) dan saya sudah mendengar pernyataan semacam ini. Saya tidak suka kata ‘mustahil’, saya tidak akan pernah mengatakannya, hanya saja itu hampir mustahil," kata Marquez di sebuah acara Repsol.
“Itu berarti harus memenangkan gelar dua kali lipat dari pencapaian saya sekarang. Saya tidak pernah terobsesi dengan angka atau nama. Saya hanya menikmati hasrat untuk balapan. Saya merasa sangat beruntung karena itu adalah pekerjaan saya, di mana saya mencoba melakukan yang terbaik.”
“Kami berada di era MotoGP yang memiliki kesetaraan mekanik meskipun angka di akhir kejuaraan tidak mencerminkannya, itu adalah salah satu yang terbaik yang pernah ada.”
“Saya mengatakan ini karena ada empat pabrik yang mampu memenangkan balapan dan berjuang untuk kejuaraan dunia. Ini artinya ada delapan motor dengan peluang memenangkan balapan dan tentu saja momen ini adalah sesuatu yang belum terjadi sebelumnya.”
"Anda harus tahu cara menjadi yang terbaik, belajar dari para veteran seperti Valentino (Rossi), Jorge atau Dovi dan juga dari para pembalap muda seperti Fabio atau Vinales."
Marquez merayakan keberhasilannya pada Minggu malam di Bangkok sebelum kembali ke Spanyol. "Merayakan gelar ini, karena pantas untuk dirayakan," ungkapnya pada saat perayaan.
"Pestanya berjalan dengan baik, saya masih bisa berteriak," tambah pembalap berjuluk ‘The Baby Alien’ tersebut. “Kami merayakannya karena memang pantas untuk dirayakan, karena itu adalah kejuaraan dunia dan Anda tidak pernah tahu kapan mimpi ini akan berakhir, jadi Anda harus merayakannya.”
“Kami menghabiskan satu malam di Bangkok dan bersenang-senang dengan semua orang dalam tim.”[ade/hsn/timBX]
