SEP 02, 2020@18:00 WIB | 911 Views
Joan Mir yakin Suzuki adalah ‘penantang’ dalam perburuan gelar MotoGP 2020 meski hanya mencetak satu podium dari lima balapan awal.
Juara dunia Moto3 2017 itu mengalahkan Jack Miller (Pramac) untuk posisi kedua di Grand Prix Austria bulan lalu sekaligus mencetak podium pertamanya di kelas utama dan yang pertama untuk tim Suzuki pada tahun 2020.
Mir berada di jalur untuk meraih kemenangan perdananya di Red Bull Ring sebelum masalah rem yan dialami Maverick Vinales membuat MotoGP Styria terhenti pada lap 17 sementara pembalap Suzuki tersebut memimpin lebih dari dua detik.
Dengan tidak adanya ban depan medium yang tersisa, Mir tidak berdaya dan pasrah turun ke posisi 4 setelah restart (sisa 12 lap).
Hasil itu membuat Mir berada di urutan ke-8 klasemen dan 26 poin dari pemuncak klasemen Fabio Quartararo (skuad Petronas SRT Yamaha).
Tetapi mengingat seberapa baik performa GSX-RR di Red Bull Ring yang bergantung pada tenaga kuda - area yang masih menjadi kekurangan Suzuki dibandingkan dengan Ducati, Honda dan KTM - Mir merasa performa di double-header Austria membuktikan bahwa dia dan pabrikan Jepang dalam perburuan gelar tahun ini.
"Tentu saja," tanya Mir terkait performa Suzuki di Austria yang sangat baik. "Kami memiliki motor yang hebat. Jika kami berjuang untuk kemenangan di Austria dengan Suzuki dengan tenaga kuda yang jauh lebih sedikit daripada orang lain, ini artinya kami memiliki motor yang hebat, motor yang seimbang.
"Saya bangga dengan tim ini, bangga dengan Suzuki. Yang pasti, Suzuki adalah penantang gelar."
Sedangkan rekan setimnya, Alex Rins, ikut memuji Suzuki, meskipun hanya sanggup finish ke-6 di GP Styria setelah mengalami kedala pasca-restart.
Cedera bahu membuat Rins terpaut 41 poin dari posisi teratas klasemen, saat ini berada di posisi ke-13. "Ya, saya merasa senang karena Suzuki membuat langkah besar di Austria," kata Rins ketika ditanya apakah dia puas dengan performa Suzuki saat ini meski mengalami kendala di Austria.
"Yang pasti kami tidak beruntung, karena Joan mampu memenangkan balapan pertamanya, tetapi dengan red flag dia tidak bisa melakukan itu.
"Tapi ritme ada di sana, saya juga mengalami sedikit nasib buruk di awal balapan kedua. Tapi kami harus cukup bahagia." [dhe/asl/timBX] berbagai sumber