SEP 16, 2019@17:50 WIB | 695 Views
Marc Marquez mengatakan insiden saat menjalani kualifikasi dengan Valentino Rossi memberinya "motivasi tambahan" di trek Misano. Menurutnya insiden itu pula yang lebih mendekatkannya dengan gelar juara MotoGP.
Pembalap Repsol Honda itu dan Rossi harus menghampiri Steward setelah konfrontasi di putaran terakhir kualifikasi dan keduanya pun lolos dari penalti. Akan tetapi Marquez mengaku masih memikirkan insiden tersebut.
Marquez mengalahkan Fabio Quartararo (pembalap Petronas Yamaha) dalam persaingan di lap terakhir sekaligus menambah keunggulannya menjadi 93 poin di klasemen pembalap.
Setelah perlombaan, sang juara bertahan MotoGP pun menegaskan bahwa insiden dengan Rossi menjadi motivasi untuk meraih kemenangan dan mengakhiri kekalahan beruntun. Seperti diketahui, Marquez kalah dari Andrea Dovizioso di Austria dan Alex Rins di Inggris.
"Saya selalu memiliki motivasi besar, tetapi tentu saja ketika seseorang bersaing dengan Anda, motivasi Anda meningkat," kata Marquez. “Kemarin, seseorang [Rossi] menyadarkan saya dan cara terbaik untuk berbicara [membuktikan] adalah di lintasan.”
Marquez juga mengungkapkan skuad Repsol Honda mengambil langkah untuk mencoba menenangkan para pembalap jelang perlombaan tetapi Marquez mengatakan bahwa dia bersikeras untuk memenangkan balapan.
“Anda melihat cara saya merayakan kemenangan dan tim saya mencoba untuk menahan saya dan mencoba untuk fokus pada kejuaraan,” tambahnya. “Tapi dua balapan terakhir, saya kalah di tikungan akhir yang bukan momen terbaik untuk seorang pembalap.”
“Mungkin hari ini, hal yang paling mudah adalah mengikuti Fabio untuk lap terakhir dan dengan selisih 0,8 detik di belakang, saya bisa mengakui dia bisa lebih cepat dan saya finis di tempat kedua.”
“Untuk alasan itu, saya memaksakan motor sampai akhir dan saya cukup percaya diri untuk mencoba lagi. Saya tahu bahwa jika saya gagal lagi, orang-orang akan merespon negatif tetapi saya tidak peduli tentang ini, saya terus mencoba. Itu cara terbaik untuk meningkatkan persaingan.”
Dengan keunggulan 93 poin menuju GP Aragon, Marquez tidak bisa secara matematis menyegel gelar di balapan berikutnya dengan 150 poin masih harus diperjuangkan, tetapi jika hasilnya berjalan dengan baik, secara teoritis ia bisa menyegel gelar di Thailand.[ade/hsn/timBX]
Hasil Grand Prix San Marino | ||||
Posisi | Pembalap | Negara | Tim | Waktu/Selisih |
1 | Spanyol | Repsol Honda | 42m 25.163s | |
2 | Prancis | Petronas Yamaha | +0.903s | |
3 | Spanyol | Monster Yamaha | +1.636s | |
4 | Italia | Monster Yamaha | +12.660s | |
5 | Italia | Petronas Yamaha | +12.774s | |
6 | Italia | Ducati | +13.744s | |
7 | Spanyol | Red Bull KTM Factory | +20.050s | |
8 | Spanyol | Suzuki Ecstar | +22.512s | |
9 | Australia | Pramac Ducati | +26.554s | |
10 | Italia | Ducati | +31.456s | |
11 | Prancis | Red Bull KTM Factory | +32.388s | |
12 | Spanyol | Factory Aprilia Gresini | +34.477s | |
13 | Spanyol | Reale Avintia Ducati | +35.325s | |
14 | Spanyol | Repsol Honda | +47.247s | |
15 | Malaysia | Red Bull KTM Tech3 | +62.280s | |
16 | Portugal | Red Bull KTM Tech3 | +67.831s | |
17 | Ceko | Reale Avintia Ducati | +84.666s | |
18 | Jepang | LCR Honda | +1 lap | |
19 | Inggris | LCR Honda | DNF | |
20 | Italia | Ducati | DNF | |
21 | Spanyol | Suzuki Ecstar | DNF | |
22 | Italia | Pramac Ducati | DNF |