MENU
icon label
image label
blacklogo

MotoGP: Honda Sempat Terkejut Saat Lorenzo Tidak Lagi Diminati Ducati

DEC 21, 2018@20:00 WIB | 725 Views

'Saya sedikit terkejut bahwa dia tidak memiliki tempat lagi di hati Ducati', tutur Alberto Puig, manager Repsol Honda.

Repsol Honda mengejutkan dunia di musim MotoGP 2018 yang konyol, dengan melakukan kesepakatan dengan Jorge Lorenzo, tepat sebelum kemenangan perdananya bersama Ducati. Sebelum melakukan pembicaraan diam-diam dengan Honda, juara dunia MotoGP tiga kali itu tidak memiliki banyak pilihan yang ia khawatirkan memaksanya pensiun.

Lorenzo telah menyelesaikan musim 2017 penuh optimisme untuk masa depan Ducati-nya, dengan sering memimpin jalannya balapan dan hampir meraih kemenangan dalam beberapa kesempatan. Pembalap Spanyol itu kemudian menjadi tercepat pada tes awal 2018, tetapi tertinggal pada test berikutnya di Buriram, ketika ia berjuang terhadap dampak modifikasi yang dibuat pada GP18, seperti tangki bahan bakar yang lebih rendah.

Setelah finish keenam di belakang untuk Lorenzo di Le Mans, di mana malah Danilo Petrucci yang menempatkan Ducati di podium, pabrikan Italia tersebut menjelaskan bahwa mereka tidak akan mencoba untuk memaksa hubungan untuk berlanjut jika tidak menguntungkan bagi salah satu pihak. "Jika chemestry ini tidak bekerja di tingkat yang kami harapkan, berjuang untuk memenangkan balapan, berjuang untuk podium, maka saya pikir tidak baik untuk dilanjutkan," kata direktur sport Ducati, Paolo Ciabatti.

"Saya pikir di sisi lain bahkan Jorge tidak senang untuk melanjutkan jika dia masih terus-terusan berjuang dan tidak bisa memenangkan balapan." Dia memenangkan banyak grand prix dalam karirnya dan tahun lalu adalah tahun pertama ketika dia tidak memenangkan satu balapan pun. Sejauh ini, situasinya bahkan lebih buruk [tahun ini]. ”

Di balik itu semua, satu-satunya alternatif yang paling realistis untuk Lorenzo sebelum balap Mugello tampaknya berlabuh dengan tim satelit Sepang Yamaha yang saat itu belum terbentuk. Pada tahap itu, tidak ada yang mengira pembalap Spanyol itu akan mengetuk pintu Honda, dan membentuk tim impian bersama juara bertahan Marc Marquez.

Menurut beberapa sumber di tim Honda, itu bukan semata Lorenzo yang menelepon HRC - dia sudah tahu beberapa manajemen senior sudah membicarakan tentang kontrak di tahun-tahun sebelumnya. Bagi Puig, yang baru bekerja sebagai tim manajer Repsol Honda selama enam bulan, itu adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan.

"Yah, sekitar dua bulan [Lorenzo] tidak benar-benar memiliki tempat yang nyata untuk berlabuh. Jadi ketika kami melihat situasi itu, kami melihat dia bebas dan jadi kami memutuskan untuk merekrutnya," kata Puig. "Saya sedikit terkejut dia tidak memiliki kesempatan yang jelas untuk bersama dengan tim lain. Tapi, terus terang, saya tidak bertanya mengapa. Kami hanya mencoba untuk memahami pada saat itu jika memungkinkan. Nyatanya benar, jadi kami ambil kesempatan tersebut."

Keengganan Ducati untuk mempekerjakan kembali Lorenzo sulit untuk dibayangkan sekarang tetapi patut digarisbawahi bahwa, sebelum Mugello, Lorenzo berada di posisi ke 14 dalam klasemen pembalap (16 poin dari lima balapan) dan di belakang sesama pembalap Desmosedici seperti Petrucci, Jack Miller, Andrea Dovizioso dan Tito Rabat.

Posisi kelima dalam klasemen tetapi hanya digaji sepertiganya dari gaji Lorenzo, Petrucci jelas berada di posisi terdepan untuk kursi pembalap menggantikan Lorenzo dengan bersanding bersama Dovizioso pada 2019, sebuah langkah yang tak bisa ditunda lagi setelah Honda mengumumkan soal Lorenzo.

Peringkat klasemen Petrucci pra-balapan Mugello adalah penjelasan logis bagi Ducati untuk menjauh dari Lorenzo. Lagipula, meski mereka tidak bisa melihat masa depan - tetapi soal pilihan, jelas mereka bisa menunggu lebih lama... [bil/timBX]

Tags :

#
jorge lorenzo,
#
alberto puig,
#
repsol honda,
#
ducati,
#
motogp,
#
danilo petrucci,
#
auto news