MENU
icon label
image label
blacklogo

Mitsubishi Mulai Alihkan Perhatian ke PHEV

NOV 11, 2020@15:00 WIB | 580 Views

Mitsubishi Motors menargetkan 50% bagian kendaraan listrik pada tahun 2030, dengan fokus utama pada hibrida plug-in seperti yang dinyatakan dalam “environmental plan” baru dari pabrikan.

Dengan rencana ini, produsen mobil Jepang tersebut mengatakan akan mengurangi emisi CO2 dari armada mobil barunya sebesar 40% pada tahun 2030 dibandingkan dengan 2010.

Emisi CO2 dari operasi bisnis seharusnya berkurang 40% pada saat itu, tetapi tahun anggaran 2014 adalah dasar perbandingan di sini. Perusahaan bersikeras bahwa tindakan lebih lanjut juga akan diambil untuk memerangi perubahan iklim. Antara lain, pabrikan mobil memahami hal ini sebagai penggunaan teknologi pengisian daya V2X untuk mempercepat penyebaran mobil listrik melalui pengisian yang terhubung ke jaringan.

Bagian dari strategi Mitsubishi juga mendaur ulang baterai dari kendaraan ini. Ide daur ulang harus sudah dimasukkan ke dalam pengembangan modul dan kemasan sehingga nantinya dapat didaur ulang dengan lebih mudah. Selain itu, plastik dari produk minyak mentah harus diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

Model baterai listrik atau kendaraan dengan sel bahan bakar tampaknya tidak menjadi bagian dari perencanaan untuk sepuluh tahun ke depan, atau tidak akan memainkan peran utama. Sebaliknya, perusahaan mengatakan bahwa Mitsubishi Motors Corporation ingin "lebih memperkuat teknologi ramah lingkungan menggunakan kendaraan listrik hibrida plug-in", tetapi juga untuk lebih meningkatkan efisiensi mobil dengan mesin pembakaran. Ini mungkin terkait tidak hanya dengan kebijakan model saat ini dari perusahaan Jepang tetapi juga dengan orientasi baru.

Produsen mobil Jepang itu merupakan bagian dari aliansi pabrikan Renault-Nissan-Mitsubishi, yang merestrukturisasi kerja sama globalnya pada akhir Mei.

Inti dari reorganisasi ini adalah divisi regional yang lebih kuat, dengan satu merek per wilayah yang memimpin. Mitsubishi bertanggung jawab di sini untuk negara-negara ASEAN dan Oseania. Masing-masing perusahaan akan berkonsentrasi pada kawasan inti yang telah ditentukan ini dan menjadi salah satu pembuat mobil "paling kompetitif" di sana dan dengan demikian juga meningkatkan daya saing para mitranya.

Dengan kata lain, di pasar di mana mobil baterai listrik dipromosikan oleh politisi, dua merek lain dalam aliansi tersebut memimpin. Nissan bertanggung jawab atas Tiongkok dan AS (di mana setidaknya beberapa negara memiliki target emisi nol yang ketat), sementara Renault memimpin di Eropa. Untuk Eropa, Mitsubishi mengumumkan pada Juli lalu bahwa pihaknya tidak lagi berniat meluncurkan model baru. Seri yang ada akan dijual. [dhe/asl/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
mitsubishi,
#
phev,
#
mitsubishi motors