APR 20, 2021@14:00 WIB | 831 Views
Pengembangan generasi baru kendaraan lintrik BMW beriringan dengan pengembangan baterai rendah karbon yang dapat didaur ulang. Pasalnya, BMW tidak hanya mengembangkan kendaraan Neue Klasse, tetapi juga generasi baru teknologi baterai Li-ion.
Grup berkomitmen mengembangkan teknologi sel baterai inovatif, dalam IPCEI (Proyek Penting Kepentingan Bersama Eropa). Guna mendukung upaya ini, mereka akan menerima dua hibah sekaligus yaitu dari German Federal Minister of Economics and Energy dan Bavarian Minister of State for Economic Affairs, Regional Development and Energy.
Proyek ini fokus untuk mendapatkan sel baterai dengan energi kerapatan yang lebih tinggi, sekaligus mengurangi biaya produksi. BMW telah mengoptimalkan teknologi sel baterai dan mencapai hasil yang lebih besar di setiap generasi baru.
Baterai Gen5, yang dihadirkan dengan BMW iX3 pada tahun 2020, memiliki kandungan kobalt yang lebih rendah dan persentase nikel yang lebih tinggi. Dan nikel yang dapat didaur ulang merupakan komponen kunci dalam mengurangi penggunaan sumber daya primer, yang mengarah pada baterai yang "lebih hijau/greener".
Tidak berhenti di situ. Tujuannya untuk lebih meningkatkan kepadatan energi sel baterai, hingga akhir dekade ini, ketika baterai solid-state akan sepenuhnya menggantikan baterai Li-ion. Hingga saat itu, BMW memprediksi mereka akan mengungkap mobil pertama yang menggunakan teknologi baru ini pada awal 2025.
Member of the Board of Management of BMW AG, Frank Weber, menyampaikan bahwa mobil listrik paling ramah lingkungan di dunia nantinya tak lain adalah BMW - yang berkelanjutan dari ide awal hingga daur ulang setelah fase penggunaannya.
"Kami sedang mengembangkan sel baterai masa depan: ini akan menjadi kuat, aman, hemat biaya, dan dapat didaur ulang - dari pemilihan material untuk didaur ulang setelah digunakan dalam kendaraan. Semua ini akan dibuat dalam rantai nilai Eropa," kata Frank Weber. [asl/timBX]
