MENU
icon label
image label
blacklogo

Mengenal Prinsip Produksi Toyota [Part 1]

DEC 08, 2020@18:02 WIB | 849 Views

Sejarah mencatat, Toyota berhasil menyuguhkan mobil yang sesuai kebutuhan. Menciptakan kualitas produk yang terjamin bukanlah perkara mudah mengingat proses manufaktur sebuah mobil membutuhkan sinergitas segala lini dan konsistensi produksi dari hulu hingga hilir. Dalam prosesnya, Toyota menciptakan panduan yang diberi nama Toyota Production System (TPS) untuk menjaga kualitas produk dan memastikannya bisa disajikan tepat waktu sesuai ekspektasi pelanggan.

Pondasi Toyota Production System

Toyota Production System (TPS) dibangun di atas pengalaman kaizen atau continuous improvement selama puluhan tahun dengan hasil yang telah terbukti optimal. TPS berdiri di atas dua pondasi, yaitu Jidoka atau otomatisasi dengan sentuhan manusia dan Just In Time (JIT) atau memproduksi barang yang dipesan pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.

Baca juga: Mengenal Prinsip Produksi Toyota [Part 2]

Berdasarkan filosofi dasar Jidoka dan JIT, TPS dapat dengan cepat dan efisien memproduksi kendaraan berkualitas tinggi yang secara presisi memenuhi spesifikasi pelanggan. Ketika Jidoka mereduksi jumlah output yang tidak sempurna, JIT akan memastikan akurasi waktu serta jumlah produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Waktu terus berjalan, filosofi dasar tersebut sedikit terlupakan oleh generasi baru karyawan Toyota. Padahal landasan berpikir tersebut yang membuat Toyota berada di posisinya sekarang, yang juga ditekankan oleh Akio Toyoda sebagai Presiden Toyota Motor Corporation (TMC), dengan istilah “What makes us Toyota”. Untuk itu, TMC membuat pelatihan internal yang diberi nama TPS Leaders untuk menguatkan kembali embrio dari TPS dan menantang karyawan untuk mengaplikasikannya. Saat kick-off program, Akio hadir sebagai pembicara utama.

Sakichi Toyoda Berusaha Meringankan Beban Ibunya

Tujuan dari program pelatihan ini adalah agar seluruh pemimpin manajemen Toyota mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang TPS guna membantu perusahaan mempercepat upayanya untuk mengembalikan esensi "What makes us Toyota" dalam rangka making ever-better cars. Dalam kesempatan training TPS Leaders, Akio menceritakan kakeknya Sakichi Toyoda. Satu hal muncul di benak Sakichi muda saat memikirkan ibunya yang bekerja keras menenun kain setiap sore hingga larut malam. Dia bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ada cara untuk meringankan beban sang ibu.

(Taiichi Ohno)

Waktu Sakichi mengembangkan alat tenun otomatis pertamanya, kedua tangan penenun masih diperlukan untuk dapat mengontrol alat tersebut. Pada pengembangan berikutnya, sang ibu dapat mengoperasikan alat tenun hanya dengan menggunakan satu tangan. Yang tidak kalah penting, membantu meningkatkan kualitas, efisiensi, dan produktivitas.

Dari kisah ini, Akio ingin mengingatkan pandangan mengenai TPS yang dianggap sebagai fondasi dalam membuat segala sesuatu kian efisien dengan mengubah cara kerja di dalam sebuah proses. Esensi dari TPS adalah bagaimana membuat sebuah pekerjaan menjadi mudah karena dengan begitu akan tercipta proses produksi yang cepat dan efisien.

Meningkatkan Produktivitas

Salah satu fitur utama dari alat tenun otomatis buatan Sakichi adalah teknologi yang sanggup mendeteksi ketidaknormalan dalam proses produksi kain. Alat tenun ini memiliki pegas untuk benang lungsin dan benang pakan serta menggunakan kekuatannya untuk menentukan kapan benang habis dan menggantinya dengan yang baru secara otomatis. Semua dilakukan tanpa bantuan sensor atau motor modern.

Apa yang dilakukan oleh Sakichi bertujuan untuk mengurangi interaksi tim produksi dengan alat tenun agar tim terhindar dari kerusakan di paru-paru yang bisa terjadi akibat terlalu sering mengisap bau bahan kimia kain. Sakichi menciptakan sistem yang menentukan sebab sebuah masalah dan mengembangkan ide untuk mencegah atau menghentikan kelainan tersebut. Hasilnya, produktivitas meningkat.

Jidoka di Mata Akio Toyoda

Jidoka adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk membuat lini produksi menciptakan output berkualitas tinggi. Toyota menginterpretasikan “jido” (otomatisasi) sebagai mesin yang mampu “membuat keputusan” untuk bergerak atau menghentikan aktivitasnya. Jidoka membaru operator dalam mencegah kesalaha dalam proses yang berjalan dengan berhenti dengan sendirinya ketika ada masalah. Dengan begini, operator dapat mengoperasikan beberapa mesin sekaligus yang mendorong peningkatan produktivitas.

Di Jepang ada konsep yang diberi nama “Ichi-nin-ku”, yang berarti jumlah pekerjaan dan beban kerja yang harus diselesaikan seorang pekerja dalam sehari. Salah satu gagasan yang dianut dalam TPS adalah target untuk menghilangkan hal-hal yang dianggap tidak perlu atau mengganggu pekerjaan, seperti pemborosan dan beban kerja berlebih.

Seperti diketahui, waktu yang diperbolehkan untuk bekerja di pabrik itu terbatas. Oleh sebab itu dibutuhkan metode untuk membuat setiap waktu yang dihabiskan oleh tim produksi bisa memiliki nilai tambah yang besar. Akio berpendapat bahwa TPS berpusat pada sumber daya manusia, seperti ide yang membuat pekerjaan ibunda Sakichi menjadi lebih mudah. Sakichi ingin menciptakan lebih banyak waktu luang bagi pekerja dengan menghilangkan pemborosan dalam proses kerja untuk mengurangi waktu lembur. 

Tags :

#
autonews,
#
toyota,
#
prinsip jidoka,
#
toyota production system