MENU
icon label
image label
blacklogo

Melalui SOAK, Nissan Cegah Pengemudinya Kena Dehidrasi

OCT 02, 2017@22:00 WIB | 805 Views

Nissan mendorong setiap pengemudi untuk 'memegang botol minuman' - tapi bukan minuman alkohol - untuk meningkatkan kesadaran akan dampak dehidrasi pada keamanan jalan. Sementara bahaya mengemudi akibat mengkonsumsi alkohol sudah dipahami secara luas, namun hanya sedikit penelitian tentang bahaya kadar hidrasi untuk pengemudi.

Sebuah studi tahun 2015 yang didanai oleh European Hydration Institute dan dilakukan oleh Loughborough University, Inggris, menemukan bahwa:

  • Pengemudi yang hanya mengkonsumsi seteguk air (25 ml) per jam membuat lebih dari dua kali lipat jumlah kesalahan di jalan daripada pengemudi yang tubuhnya mengkonsumsi air putih secara teratur

  • Jumlah kesalahan yang dilakukannya sama seperti kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang dengan kadar alkohol dalam darah sebesar 0,08%

  • Kesalahan termasuk suka telat mengerem, keluar jalur dan bahkan berpindah jalur tanpa memberikan sein

Lebih jauh lagi, sekitar dua pertiga pengemudi tidak dapat mengenali gejala dehidrasi - kelelahan, pusing, sakit kepala, mulut kering dan reaksi lambat. Tindakan sederhana untuk minum lebih banyak air dapat membantu mengatasi masalah ini.

Sebuah studi tahun 2013 oleh dua universitas mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi setengah liter air sebelum melakukan tugas mental memiliki waktu reaksi 14 persen lebih cepat daripada mereka yang tidak minum.

Nissan telah memamerkan solusi inovatif. Dengan satu dari enam orang yang sekarang menggunakan teknologi yang dapat dipakai, Nissan telah mendapat inspirasi dari industri kesehatan untuk menciptakan penggunaan otomotif masa depan yang memungkinkan untuk menggunaan materia 'pintar' dan canggih.

Sehubungan dengan merek desain Droog dari Belanda, lapisan teknologi penginderaan keringat canggih yang disebut SOAK telah diintegrasikan ke dalam crossover Nissan Juke. Dengan menerapkannya ke setir Juke dan kursi depan, hasilnya adalah sistem peringatan sederhana namun efektif untuk memperingatkan pengemudi bahwa mereka perlu minum lebih banyak air.

Lapisan SOAK bekerja dengan cara yang sangat sederhana, berubah warna saat kontak dengan keringat - misalnya, di tangan atau pakaian seseorang setelah berolahraga. Saat mengalami dehidrasi, lapisan SOAK menjadi kuning; Saat rehidrasi berubah menjadi biru. Lapisan SOAK yang inovatif pada awalnya merupakan gagasan peneliti Droog dan perancangnya, Paulien Routs.

Sementara Nissan saat ini tidak memiliki rencana untuk menambahkan teknologi penginderaan keringat ke model Juke terkini, teknologi ini menggambarkan pendekatan pabrikan Jepang Tersebut terhadap inovasi dan teknologi keselamatan yang terdepan. Juke sudah memiliki banyak teknologi canggih seperti Nissan Intelligent Mobility. Ini termasuk Intelligent Around View Monitor dengan Moving Object Detection, Blind Spot Warning dan Lane Departure Warning. [bil/timBX]

Tags :

#
blackauto,
#
autonews