MAY 26, 2017@13:42 WIB | 801 Views
McLaren nampaknya masih tertarik dengan Supercar Elektrik, namun terlihat tidak terlalu terburu-buru untuk mewujudkan hal tersebut. McLaren menunjukkan ketertarikannya tersebut pada bulan Maret tahun lalu. Hanya saja, Mark Vinnels, McLaren executive director, mengatakan pihaknya masih harus mengembangkan baterai lebih lanjut.
“Suplier di industry baterai tidak menunjukkan adanya potensi untuk meningkatkan kapasitas baterai, sedangkan kami ingin baterai dengan kapasitas yang lebih besar. Dengan jarak tempuh jauh, kapasitas baterai, maka masalah selanjutnya yang dihadapi adalah pendinginan suhu baterai tersebut,” ungkap Vinnels.
Pada September 2016, McLaren Applied Technology memenangkan lelang untuk mnejadi supplier baterai Formula E Championship musim 2018/2019, dan 2019/2020. Hal ini akan memaksa perusahaan untuk mempercepat pengembangan teknologi. Dan teknologi baru tersebut akan disematkan di mobil harian McLaren.
Dikabarkan McLaren akan memulai proses elektrifikasi di tahun 2022. Bocoran menyebutkan salah satu mobil elektrik supercar akan berada di kelas Ultimate Series. [aag/timBX]