https://flightsafety.caanepal.gov.np/ https://lms.bkkthon.ac.th/ https://sin.cuen.fr/ https://jdih.nunukankab.go.id/ http://ies9021.mendoza.edu.ar/ https://pvdf.fkip.uika-bogor.ac.id/ https://perpustakaan.bnn.go.id/ https://lms.binawan.ac.id/ https://insight.ppj.unp.ac.id/ https://www.slot777thailand.com/ https://asw.asean.org/about-asw https://5prb.biblioteki.org/ https://sulbar-hidromet-sih3.bmkg.go.id/ https://review-maxwin.kamalsanata.com/ https://rsuddrloekmonohadi.kuduskab.go.id/ppid/ https://campusvirtual.upso.edu.ar/
Kenalin Art in Motion Time Machine, Speaker 3 Way High End Finalis EMMA Eropa - blackxperience.com
MENU
icon label
image label
blacklogo

Kenalin Art in Motion Time Machine, Speaker 3 Way High End Finalis EMMA Eropa

OCT 15, 2025@15:27 WIB | 144 Views

Brand terbaru dari industri car audio system masuk ke Indonesia, melalui Audio Plus Indonesia. Brand bernama Air In Motion dengan dua produk andalan, Time Machine dan Continuum siap meramaikan segmen market yang ultra high end dan high end di Indonesia.

Dengan desain elegant, mengusung filosofi hyper car, output suara jernih, dengan teknologi akustik yang super detail, dan kemewahan kualitas audio yang sudah dibandingkan. Air In Motion hadir di Indonesia untuk memenuhi industri car audio yang makin high level. Ringan dan tipis, namun berkualitas, menggambarkan reproduksi suara yang detail, dan mengembalikan pengalaman mendengarkan momen aksi musisi di depan kita, atau saat rekaman dibuat.

Diperkenalkan dengan harga yang ultra high end, sebuah speaker 3 way merek Time Machine dibandrol dengan harga Rp450 juta. Sementara 3 way dari Continuum diharga Rp145 juta.

Siapa dibalik founder dari 2 brand premium eropa tersebut? Marian Gadau, seorang desainer sekaligus founder dari Art in Motion. Gadau punya pengalaman lebih dari 20 tahun, sebagai desainer otomotif, sebagai artisan visual interior sekaligus engineer dibidang akustik. Dirinya mempertemukan antara seni dan teknologi yang bermuara pada pengalaman audio yang sejati. Mampu memberikan pengalaman sejati warna musik akustik, bahkan musik ritmis modern sekalipun.

"Filosofi Art in Motion cukup sederhana, namun mendalam. Kami tidak hanya merekayasa speaker dan subwoofer, namun kami menciptakan mesin waktu yang akustik. Tugas kami membawa audiience kembali ke momen asli rekaman, tanpa efek alat musik. Nuansa dan detail alat musik mengalir kuat persis ketika sang musisi bermain alat musik," ungkap Gadau.

"Ini adalah titik temu krusial presisi engineering dan ekspresi artistik yang diejawantahkan melalui suara," sambungnya.

Standar Audio Mobil Tertinggi Setara Hyper Car

Speaker 3 way Time Machine dan Continuum dibuat dengan materi premium yang eksotis serta toleransi manufaktur yang biasa ditemukan di kendaraan puluhan miliar rupiah, seperti Koenigsegg. Ya, memang harus diakui, seluruh interior dari Koenigsegg serta sistem audionya memang digarap langsung oleh Marian Gadau.

Produk Art in Motion pun didapuk sebagai standar tertinggi yang cukup dekat dengan industri Hyper Car. Gadau sendiri menjadi engineer yang terlibat dalam pengembangan sistem audio akustik, dari mobil handmade seperti Koenigsegg.

Secara materil dibuat dari bahan karbon fiber yang biasa digunakan di industri penerbangan, neodymium magnet berkekuatan tinggi, serta sasis yang dibuat secara CNC dengan akurasi mikron, memastikan bahwa setiap komponen mampu mereproduksi suara dengan akurasi tinggi setingkat studio rekaman.

"Kami cukup bangga ditunjuk sebagai distributor eksklusif dan bisa menghadirkan Art in Motion, sebuah brand yang telah memenangkan kompetensi bergengsi di Eropa, kini produknya siap diserap di tanah air. Produk high end seperti Art in Motion, sesuai dengan ekspektasi tinggi komunitas car audio di Indonesia, bakal terus berkembang dan menawarkan inovasi terdepan," ungkap CEO Audio Plus, Andreas Tjahjadi.

Penulis merasakan sendiri, bagaimana Art in Motion dari produknya Time Machine memutar sebuah musik akustik yang terinstal pada Range Rover Voque. Clartiy, Staging, Imaging terasa jelas, namun nuansa akustiknya lebih bold, seperti kita merasakan konser musik akustik.

Nah siapa dibalik installer audio Range Rover Voque tersebut. Lims Auto Garage Bandung, milik Andrew Lim. "Kami terbiasa mengolah market car audio dari entri level, middle hingga high. Kesulitan pertama, mobil Range Rover ini cukup beda dengan mobil lainnya. Sesuatu yang baru secara experience, karena biasanya kami hanya instal gaya OEM style. Kali ini kami menerima semua secara custom dan spesifikasi gila-gilaan. Pengerjaan mobil ini mencapai 5 bulan lebih," tutur Lim disela-sela show off Art in Motion.

Request floor sasis, untuk memasang Audio Solution terbilang susah. "Ada sasis yang kita coak, buat dudukan power amplifier. Namun kita tetap mempertahankan faktor safetynya. Ada custom battery, dibagian bagasi, pengisian arus kita custom, materi tidak menggunakan kayu atau fiber glass, diganti dengan karbon, alumunium dan cooper. Pengerjaan custom sulit, materinya mahal, dan total instalasi tembus Rp2 miliar," terang Andrew.

Peredam menggunakan Rainbow (composite) 4 layer, yang direinforce carbon 2 layer, kabel Harmonic Harmony 80 meter. Hasilnya tidak ada getaran sama sekali di kabin. "Setiap mobil punya karakter kesulitan sendiri, tantangan sebagai installer, menggunakan part mahal di mobil yang juga mahal," tutup Andrew.[Ahs/timBX]

Tags :

#
audio plus,
#
time machine,
#
continuum,
#
marian gadau,
#
desainer interior koenigsegg

X