

DEC 11, 2025@12:00 WIB | 62 Views
Blackpals, kalau ngomongin dunia modifikasi ekstrim di Indonesia, rasanya makin tahun makin gila levelnya. Salah satu pemain lama yang 'gila' di Indonesia adalah workshop legendaris 'Kupu-kupu Malam'.
Sempat jadi peserta Blackauto Battle di medio tahun 2000an awal ini dia si "Walang Khadung" , karya brutal dari Rudy beserta tim Kupu-kupu Malam builder asal Jogja yang memang terkenal dengan modifikasi kosmetik kelas berat.
"Walang Khadung” adalah nama panggilan yang diberikan sang pemilik (Rudy) untuk mobil custom-nya. Nama ini diambil dari bahasa Jawa, yang merujuk pada serangga “belalang sembah”
Dari jauh aja udah kelihatan, mobil ini bukan modif biasa. Tapi pertanyaan pertama pasti sama aslinya ini mobil apa?
Jawabannya bikin makin menarik. Basisnya adalah Chevrolet Deluxe Pickup 1951, mobil klasik yang biasanya diburu kolektor. Tapi buat Rudy, mobil ini justru jadi “kanvas kosong” untuk bikin sesuatu yang totally fresh.
Bodinya dilepas total sampai sisa rangka dasar yang menahan mesin dan platform kabin. Dari situ, proyek full custom pun dimulai.
Mesin & Performa Rasa American Muscle Street Custom
Di balik tampilannya yang liar, Walang Khadung dibekali mesin Chevy 350 CI, mesin V8 legendaris yang terkenal torsinya.
Mesin ini nggak dibiarkan standar Rudy ngasih sentuhan paket aksesori dari Billetspecialties, brand yang biasa dipakai buat mobil hot rod dan muscle car di Amerika.
Tenaga dari mesin V8 ini disalurkan ke roda lewat transmisi otomatis GM PT4L60E, gearbox dog box yang terkenal kuat dan responsif. Jadi walaupun mobil ini lebih sering tampil di pameran, jantung mekanisnya tetap garang.
Bodi Full Custom: Terinspirasi Belalang Sembah
Yang bikin Walang Khadung ini makin ikonik adalah bodi barunya. Semuanya dibuat ulang pakai material baja, dan desainnya terinspirasi serangga mentadak mentadu (praying mantis).
Depannya runcing, pinggangnya ramping, dan bagian belakangnya memanjang persis siluet serangga predator.
Pintu mobil dibuat membuka ke depan seperti canopy jet fighter F-16, bikin aura futuristisnya makin kerasa. Kerja airbrush di seluruh bodyline juga super detail. Kurvanya rapi, presisi, dan terlihat seperti hasil render digital yang diwujudkan di dunia nyata.
Konfigurasi Enam Roda & Suspensi Udara
Ciri paling mencolok adalah penggunaan 6 roda alias konfigurasi triple axle belakang. Ini bikin bagian ekor mobil lebih panjang dan agresif.
Biar stance-nya makin proper, dipasang suspensi udara (air suspension) yang bisa naik-turun sesuai kebutuhan. Jadi tampilan cepernya bisa disetel sesuai gaya pamer.
Audio Setup Bukan Sekadar Keras, Tapi Show Quality Full Ekstreem Custom
Meski ruang dalamnya terbatas, Rudy tetap memasang sistem audio yang totalitas. Headunit utamanya pakai DVD Pioneer 2-DIN yang dikontrol lewat Samsung Galaxy Tab.
Sementara perangkat audio lainnya mayoritas dari Venom. Setupnya ngeri 5 monoblock amplifier, 4 subwoofer 12 inci, 6 subwoofer 10 inci, 3 amplifier 4-channel,1 set speaker split, 5 speaker coaxial. Beberapa kapasitor untuk suplai daya stabil
Memang bukan audio SPL yang bikin gedung goyang, tapi lebih ke audio show yang mendukung tampilan mobil sebagai paket pameran lengkap.
Dampak Besar Bukan Sekadar Mobil Ini Industri Kreatif
Tren mobil custom ekstrem kayak gini justru membuka banyak lapangan kerja. Mulai dari sektor cat, bodywork, las, roda, suspensi, interior, audio, sampai mesin. Jadi satu proyek bisa menggerakkan banyak industri di Indonesia.
Walang Khadung bukan cuma mobil custom ini karya seni mekanis yang menunjukkan seberapa jauh kreativitas modifikator Indonesia bisa melangkah.
Basis klasik, mesin V8, body full custom, 6 roda, air suspension, dan audio show-level bikin mobil ini benar–benar beda kelas.
Kalau Blackpals suka modifikasi level “beyond limit”, karya satu ini wajib masuk daftar inspirasi.
[Ziz/timBX/berbagaisumber].