JAN 08, 2022@11:00 WIB | 420 Views
Salah satu pejabat setempat mengatakan bahwa sedikitnya 18 desa penyangga di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan direvitalisasi jelang ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan dan Pencatatan Sipil (DPMPD-Dukcapil) Provinsi NTB, Azhari, mengatakan, upaya tersebut bertujuan untuk membantu warga sekitar mendapatkan manfaat maksimal dari acara yang dijadwalkan pada 18-20 Maret 2022, dengan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Sesuai arahan gubernur, warga KEK Mandalika tidak hanya akan menjadi penonton, tetapi juga pemain yang diuntungkan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (6/1/2022). Desa-desa yang akan direvitalisasi antara lain Mertak, Rembitan, Prabu, Kuta, Sukadana, Tanak Awu, dan Sengkol.
“Kami juga akan meningkatkan kapasitas SDM desa untuk menyiapkan berbagai usaha ekonomi kreatif milik desa,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa kelibatan masyarakat pedesaan dalam ajang balap merupakan suatu keharusan, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa penyelenggaraan event internasional yang harus berdampak positif bagi perekonomian rakyat.
Sebelumnya, para kepala desa penyangga sudah bertemu dengan Gubernur NTB dan menyampaikan aspirasi. Usai pertemuan, diharapkan mereka bisa mempersiapkan potensi ekonomi desa masing-masing, yang bisa dipromosikan di ajang balap, misalnya produk ekonomi kreatif. Selain itu, tenaga kerja yang kompeten harus disiapkan untuk mengikuti pelaksanaan MotoGP 2022. Diharapkan 18 desa yang dimaksud dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dibuat.
“Kami akan siapkan tenda khusus untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta usaha kecil menengah (UKM). Ini akan kami koordinasikan dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC),” papar Azhari. ITDC merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan untuk mengembangkan pariwisata di Nusa Dua, Provinsi Bali, dan Mandalika, Provinsi NTB.
Lebih lanjut, mengingat balapan MotoGP semakin dekat, dia berharap pemerintah desa segera bersiap untuk menampung pengunjung, terutama terkait aspek pengelolaan lingkungan, keramahan dan keamanan. “Keramahan itu penting agar wisatawan merasa nyaman dan senang. Sehingga akan meningkatkan kepuasan berkunjung ke provinsi kita,” pungkasnya. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber
