JUL 16, 2021@16:15 WIB | 635 Views
Honda berkomitmen untuk masa depan all-electric walaupun hal itu akan memakan waktu, setidaknya menghabiskan waktu 19 tahun lamanya. 19 tahun bukan waktu yang singkat untuk memutuskan strategi dan mengejarnya. Para eksekutif perusahaan mengakui bahwa ini akan menjadi perjuangan berat tetapi tidak dapat diabaikan. Di mana membuang teknologi pembakaran demi baterai saja juga sangat mahal dan di sinilah pragmatisme lama Honda dapat terus berfungsi dengan baik.
Seperti dilansir Reuters, CEO baru Honda, Toshihiro Mibe, mengatakan Jumat lalu bahwa dia bersedia membentuk aliansi dengan pembuat mobil lain untuk menjadikan elektrifikasi sebagai usaha yang menguntungkan. “Jika melalui aliansi Honda dapat mencapai tujuan awal, maka kami akan bersedia membentuk aliansi,” katanya.
Banyak analis industri telah menyarankan mungkin lebih bijaksana bagi pembuat mobil untuk berbagi teknologi dan biaya EV untuk membawa listrik baterai ke massa lebih cepat dan lebih murah. Honda setuju. Jika BlackPals ingat, itu sudah menandatangani kesepakatan dengan General Motors untuk bersama-sama mengembangkan dua SUV EV untuk Amerika Utara. Satu akan diberi lencana sebagai Honda (disebut Prolog), yang lain Acura, dan masing-masing akan mendapat manfaat dari baterai Ultium GM dan platform baru yang disebut e:Architecture. Keduanya diharapkan debut tahun 2024.
Tentu hal ini bukan pertama kalinya Honda dan GM bergabung. Mereka sebelumnya berkolaborasi dalam teknologi sel bahan bakar dan kendaraan self-driving. Bahkan saat ini, Honda adalah salah satu dari sedikit pembuat mobil yang tidak menjual model semua-listrik di Amerika Utara. Model bertenaga hidrogen Honda Clarity Fuel Cell hanya dijual di California. Itu memang memiliki jajaran model hybrid yang populer, seperti CR-V Hybrid dan Insight. Di luar negeri, Honda e all-electric city car saat ini sedang dijual.
Rute aliansi tentu terdengar seperti bisnis yang cerdas, seperti yang Mibe tambahkan: "Membangun aliansi akan menjadi arah besar dalam hal peningkatan jumlah kendaraan listrik, mengingat bagaimana elektrifikasi tidak layak secara komersial saat ini." CEO tidak menyebutkan mitra aliansi potensial, tetapi kemungkinan GM ada di urutan teratas daftarnya. [asl/timBX]
