JUL 07, 2025@13:57 WIB | 122 Views
SUV listrik tiga baris Hyundai terbaru, Ioniq 9, mulai beredar di jalan untuk di uji coba. Namun, pertanyaan terbesarnya adalah apakah EV ini mewarisi pengisian daya cepat seperti EV-EV hyundai sebelumnya.
Seperti diketahui Ioniq 9 adalah EV yang dibangun di atas platform E-GMP Hyundai Motor Group, sama seperti Ioniq 5. Platform ini memiliki keunggulan yaitu mengisi daya EV dalam waktu yang cepat.
Ioniq 5 contohnya, mobil ini dapat menyelesaikan sesi pengisian daya cepat 10-80% hanya dalam waktu sekitar 20 menit. Itu lebih cepar daripada kebanyakan mobil mewah kelas atas. Bahkan Kia EV6 dan EV9 juga sama-sama mengesankan dalam pengisian daya.
Lalu bagaimana dengan Hyundai Ioniq 9? Kemampuan pengisian daya mobil tersebut terungkap setelah sosok The Ioniq Guy melakukan uji coba.
Hasilnya sangat bagus, Ioniq 9 terisi daya dari 10-80% hanya dalam waktu kurang dari 24 menit. Ini sesuai dengan kecepatan pengisian daya yang diklaim Hyundai.
Sementara itu, dalam uji coba yang sama terungkap juga kecepatan pengisian daya puncaknya mencapai 243 kilowatt. Uji coba Ioniq Guy dilakukan pada stasiun Electrify America berdaya 350 kilowatt, yang secara bawaan mendukung sistem 800 volt.
Ini adalah keunggulan pengisian daya terbesar Hyundai, arsitektur 800 volt-nya. Dengan menaikkan voltase, mobil dapat menangani lebih banyak watt (yaitu daya) dengan lebih sedikit arus dan panas, sehingga mobil 800 atau 1.000 volt seperti Ioniq 5, Ioniq 9, Lucid Gravity, dan Porsche Taycan menjadi juara pengisian daya.
Sayangnya, uji coba yang dilakukan tidak di Supercharger Tesla, padahal Ioniq 9 akan menjadi produk baru Hyundai pertama yang menghadirkan port North American Charging System (NACS).
Untuk saat ini Ioniq Guy berasumsi jika mobil ini menggunakan supercharger, maka kemungkinan besar akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi daya pada mobil ini.
Penjelasannnya adalah, sebagian besar EV menggunakan platform bertegangan rendah, terutama dengan komponen 400 volt yang lebih umum dan lebih murah. Itulah yang digunakan Tesla Model 3, Model S, Model X, dan Model Y, itulah sebabnya Tesla Supercharger juga menggunakannya.
Ketika Ioniq 9 mencoba mengisi daya sistem 800 volt-nya dengan pengisi daya 400 volt, semuanya menjadi rumit. Agar mobil dapat menerima daya dari pengisi daya, mobil perlu menaikkan tegangan menggunakan konverter DC-ke-DC internal, yang memiliki banyak ruginya dan tidak selalu cukup kuat untuk memaksimalkan kecepatan pengisian daya. [wic/timBX]