JUL 01, 2018@11:00 WIB | 1,126 Views
Produsen mobil listrik di dunia pasti memiliki dua opsi utama dalam mengelola baterai kendaraan listrik bekas: mereka dapat menggunakannya untuk penyimpanan energi atau mendaur ulang baterai untuk bahan penyimpanan tersebut.
(Hyundai menggunakan baterai bekas kendaraan listrik mereka untuk membangun fasilitas penyimpanan energi)
Pabrikan otomotif asal korea selatan Hyundai mengumumkan kesepakatan baru-baru ini untuk membangun proyek penyimpanan energi. Pabrikan Korea itu telah memilih Wartsila, perusahaan teknologi yang bekerja pada solusi siklus hidup lengkap untuk pasar kelautan dan energi.
Hyundai bekerjasama dengan Wartsila untuk membangun teknologi dan kemitraan komersial yang dirancang untuk memanfaatkan baterai kendaraan listrik bekas untuk pasar penyimpanan energi yang terus berkembang.
(Menurut Hyundai, perusahaan tersebut ingin menjadi pemimpin dalam teknologi bersih dan keberlanjutan)
“Penyimpanan energi adalah langkah logis berikutnya dalam penggunaan after-market baterai EV. Dengan repurposing produk-produk intensif sumber daya seperti baterai EV, kami menghilangkan biaya pembuangan dan memperluas nilai investasi R & D yang masuk ke dalam manufaktur teknologi. Hyundai memperkuat kepemimpinannya dalam teknologi bersih dan keberlanjutan dengan berpartisipasi dalam bisnis energi baru,” kata Dr. Youngcho Chi, Wakil Presiden Eksekutif Divisi Strategi & Teknologi dan Chief Innovation Officer Hyundai Motor Group.
(Hyundai saat ini menggunakan baterai bekas dari Ioniq dan Soul)
Hyundai mengatakan bahwa mereka sudah mengembangkan sistem penyimpanan energi kecil 1 MWh menggunakan paket baterai bekas dari Hyundai IONIQ dan Kia Soul. Sistem yang sedang digunakan di pabrik Hyundai Steel, akan berfungsi sebagai proyek demonstrasi.[prm/timBX]