MENU
icon label
image label
blacklogo

Honda Brio dan BR-V Makin Diminati ditengah Kelangkaan Chip Semi Konduktor

FEB 15, 2022@19:00 WIB | 636 Views

Krisis chip semi konduktor telah mempengaruhi produksi beberapa manufakturing otomotif di Indonesia. Salah satunya Honda Prospect Motor yang sedang berencana memasok semi konduktor dari negara-negara produsen lain. Line up produksi HPM dari Honda Brio sampai CRV, banyak melibatkan chip semi konduktor. Untuk Honda Brio saja cukup banyak penggunaan chip semi terkait fitur yang berbasis teknologi.

"Prioritas produksi untuk demand paling tinggi, seperti honda Brio. Kami punya dua lini up produksi di Bekasi, karena tingginya demand, dimaksimalkan untuk produksi Honda Brio." ungkap Yulian Karfili, PR dan Digital Manager Honda Prospect Motor. 

Semester kedua 2021 hingga sekarang awal 2022 demand dan supplay mulai beranjak positif. Bulan Januari saja Honda mencatatkan penjualan positif hingga 7727 unit. Dominasi tertinggi di Honda Brio 3993 unit (Satya dan RS), sedangkan Honda BR-V menyumbangkan 1504 unit. 

Bila dibreakdown, model Honda yang ikut berdampak terkait minimnya suplai chip semi konduktor, adalah All New Honda BR-V di awal tahun 2022, demand yang cukup tinggi dari launching hingga pengiriman ke customer. "Pembeli pertama sering kali di kalangan Honda enthusiast, sejak pertama kali launching. Bulan awal Honda BR-V dengan honda sensing demand tumbuh 60-70 persen. Sayangnya minimnya chip konduktor,  membuat produksi All New BR-V Honda Sensing menjadi terlambat (demand 3 bulan)," tambah Yulian. 

Dengan demand 3 bulan, Yulian menyarankan pilihan alternatif ada pada varian Prestige Honda BR-V non Sensing bisa menjadi opsi, dibalik susahnya mendapatkan unit BR-V Honda Sensing. Kedua varian ini cukup sedikit perbedaannya, sementara stok varian Prestige jauh lebih banyak. 

Penjualan Honda bulan Januari 2022 menurun sekitar 20% dari bulan sebelumnya Desember 2021. Sementara bulan Februari, Maret Honda Prospect Motor cukup optimis dengan pertumbuhan positif. 
"Mempertimbangkan SPK BR-V perbulan 2000-3000 unit. Varian Honda dibawah 250 juta seperti Honda Brio dan Mobilio semua varian yang bakal masuk program PPnBM."

Secara ritel Januari Honda BRV 1504 unit pada Januari 2022, jauh dari target bulanan 3000 unit. Kendala secara umum, karena kurangnya pasokan chip semi konduktor. "Faktanya mereka masih menunggu, PPnBM bergulir lagi,  dengan skema yang sudah diumumkan berlaku untuk harga under Rp250 jutaan. Market Honda drop 40-50% dibanding Januari 2021," tambahnya memperjelas varian paling terdampak pasokan chip seperti Honda Brio, BR-V Honda Sensing serta HR-V.

Sejauh apa peranan chip semi konduktor pada sebuah mobil, Yulian menegaskan lebih ke bagian ABS, Steering Wheel, Head Unit. Kelangkaan unit chip ini memang beriringan dengan pandemi, produsen tidak memproduksi chip, disisi lain  juga kelangkaan logistik (pengiriman) atau menyebabkan shipping cost menjadi lebih mahal. 

Kontribusi penjualan untuk Honda lainnya datang dari Honda HR-V 1.5L sebanyak 895 unit, Honda HR-V 1.8L sebanyak 27 unit, Honda CR-V sebanyak 597 unit, Honda City Hatchback sebanyak 446 unit, Honda Mobilio sebanyak 180 unit, Honda Civic Sedan sebanyak 54 unit, Honda Odyssey sebanyak 21 unit, Honda City sebanyak 9 unit dan Honda Accord sebanyak 1 unit.

Guna menambah gimmick penjualan, Honda memberikan program konsumen bertajuk “New Year, New Deals”. Pada program ini, para konsumen akan mendapatkan beragam keuntungan mulai dari additional value hingga bebas biaya perawatan.* Konsumen akan mendapatkan bonus berupa gratis biaya perawatan berkala (Jasa + parts s/d 50.000 km atau 4 tahun) khusus untuk pembelian Honda Mobilio, Honda BR-V, Honda CR-V, Honda City
Hatchback RS, Honda HR-V, dan Honda Brio. Tidak hanya itu, Honda juga memberikan Promo Awal Tahun khusus untuk pembelian Honda Mobilio, dan Honda BR-V hingga Rp 4 juta.[Ahs/timBX]

Tags :

#
honda prospect motor,
#
honda brio,
#
honda br-v,
#
honda br-v sensing,
#
kelangkaan chip semi konduktor