Hasil Buruk di Jerman, Pol Espargaro Ungkap Alasannya

Pol Espargaro harus berjuang keras karena kehilangan kendali pada cengkeraman ban belakang. Ia finis di tempat ke-12 bersama tim KTM di GP Jerman akhir pekan lalu.

Dengan demikian Sachsenring merupakan langkah mundur yang jarang terjadi bagi pabrikan Austria, ketika gagal menyamai tempat ke-10 yang ditorehkan Bradley Smith (21,5 detik) musim lalu.

Sebaliknya, Espargaro melewati garis 26.6 detik di belakang Marc Marquez dan merupakan satu-satunya motor RC16 yang mencetak poin.

"Bagi kami, rasanya seperti ada masalah pada ban untuk 15 lap," Espargaro menjelaskan. "Setelah itu, ban benar-benar 'hancur' dan sulit dikendalikan."

"Syahrin punya masalah yang sangat mirip, meskipun bukan hal yang tergolong normal. Tapi itu sesuatu yang sangat mengkhawatirkan dan bukan perkembangan konsumsi ban yang normal, jadi kita perlu memelajari apa yang terjadi."

Semua pembalap tim KTM memilih ban belakang tersulit yang tersedia. Espargaro mengungkapkan bahwa keduanya bermasalah pada kendali.

"Masalahnya bukan karena saya 'menghancurkan' ban, 'membakar' ban, karena kami memeriksa data dan suhu ban sangat konstan di semua balapan, yang membantu ban tetap konstan dalam cengkeraman sampai akhir.”

"Saya tahu ketika saya 'membakar' ban dan Anda merasakannya, Anda akan tahu itu. Saya juga sangat fokus dalam lomba untuk menghemat konsumsi ban, karena saya tahu KTM biasanya berputar lebih dari yang lain. Kami menghabiskan lebih banyak waktu pada lean angle daripada yang lain.”

"Jadi saya selalu sangat berhati-hati dengan throttle, terutama di awal lomba ketika semua orang mendorong kecepatan maksimal. Saya hanya kehilangan beberapa posisi, tetapi dengan melakukan itu saya bisa menyelesaikan balapan di tempat yang bagus.”

"Tapi di tempat terakhir, saya terlalu cepat menghabiskan fungsi ban, dan itu membuat kami perlu memikirkan apa yang terjadi."

Rekan setimnya, Johann Zarco, hanya bertahan lebih dari dua lap sebelum ia terjatuh di Turn 3.

"Saya tiba di tikungan dan kehilangan garis depan. Sangat memalukan karena saya memiliki poin lebih pada situasi itu," kata sang pembalap asal Prancis. "Saya tahu apa yang akan saya lakukan selama liburan musim panas dan saya termotivasi untuk bekerja dan kembali dengan lebih keras di Republik Ceko."