DEC 05, 2020@14:00 WIB | 608 Views
Sergio Perez meremehkan preferensi untuk menerima mobil cadangan Formula 1 pada tahun 2021 setelah dia meninggalkan Racing Point. Pekan lalu Perez mengungkapkan jika dia tidak mendapatkan kursi balap di Red Bull, pilihan alternatifnya adalah cuti panjang dan kembali pada 2022, atau peran cadangan dengan "tim top".
Namun, dengan pandemi masih berpotensi menjadi ancaman musim depan, menjadi pembalap cadangan pasti akan melibatkan perjalanan ke sebagian besar balapan, dan tentu saja di luar Eropa. Dan dia tidak tertarik untuk berkomitmen dengan jadwal seperti itu kecuali dia benar-benar berkompetisi.
"Kami belum terlalu mendetailnya, itu hanya pilihan," katanya. "Tapi itu bukan prioritas. Saya pikir kami harus mencari tahu seandainya kami masuk ke dalamnya, bagaimana kami bisa membuatnya bekerja, karena saya tidak ingin pergi ke semua balapan jika saya tidak berkompetisi.
"Jadi ini sulit, tim perlu memiliki pembalap di sana. Mungkin saya bukan orang yang tepat untuk melakukannya. Tapi kita akan lihat, saya pikir dalam dua minggu ke depan, saya akan tahu lebih banyak tentang masa depan.
"Tapi itu adalah sesuatu yang masih bisa saya putuskan tahun depan, apa hal terakhir yang ingin saya lakukan untuk tahun 2021.
"Saya pikir pada tahap karir saya, saya ingin mengemudi. Dan saya pikir jika saya tidak mengemudi, sangat sulit untuk menghadiri balapan tanpa mengemudi.
"Jadi seperti yang saya katakan, tidak ada yang terburu-buru, saya menunggu dan melihat apa yang terjadi dalam beberapa minggu mendatang. Dan kemudian saya melihat apakah saya lebih memilih untuk mengambil cuti panjang penuh, dan kembali pada 2022.”
Perez mengatakan bahwa pengunduran dirinya dari Grand Prix Bahrain akhir pekan lalu tidak akan memengaruhi peluangnya untuk mendapatkan kursi Red Bull. Kemudian dia juga mengakui bahwa banyak poin telah disia-siakan sepanjang 2020.
“Saya pikir ini adalah musim yang membuat banyak kehilangan peluang, kami kehilangan begitu banyak podium karena alasan yang berbeda,” katanya.
"Saya pikir kami seharusnya memiliki tiga podium. Tapi kami hanya memiliki satu. Satu dengan strategi pertama yang buruk, dan yang lainnya hanya dengan kegagalan, tetapi hal semacam ini memang bisa terjadi.
“Hal positifnya adalah konsistensi, hingga balapan terakhir ketika mesin rusak, kami seharusnya meraih poin untuk ke-19 kali berturut-turut, jadi dengan konsistensi, kami kuat. Dan itulah mengapa kami berhasil pulih setelah absen dua balapan.” [dhe/asl/timBX] berbagai sumber
