FEB 25, 2020@13:33 WIB | 631 Views
Kepala tim Haas F1, Guenther Steiner, meyakini Racing Point kini telah berhasil mengatasi segala masalah di musim lalu. Musim 2019 Haas mengeluhkan model timnya dan pengadaan suku cadang mobil tim lain.
Mobil baru Racing Point (RP20) menjadi kejutan untuk pertama kalinya pada uji coba pra-musim perdana di Barcelona pada hari Rabu (19/2/2020). Mobil tersebut sangat mirip dengan mobil yang digunakan Mercedes musim lalu.
Skuad yang berbasis di Silverstone adalah salah satu tim yang menyuarakan rasa keprihatinan atas tindakan kontroversial Haas terhadap peraturan yang ada. Racing Poin mencontoh beberapa hal dari Ferrari ketika memasuki Formula 1 pada tahun 2016.
Saat ditanya ide tentang mobil baru Racing Point yang terlihat seperti Mercedes, Steiner menjawab, "Apa yang salah dengan itu?
“Peraturannya cukup jelas, dan Anda tidak bertukar data CAD, saya akan mengatakannya seperti ini, ‘mereka menggunakan banyak suku cadang Mercedes di mobil mereka, jadi mengapa mereka menyontek Red Bull?’
“Hal itu sama dengan kami. Kami membeli banyak suku cadang dari Ferrari, jadi mobil mana yang akan kami contek? Tentu saja Ferrari. Jika kami menyontekToro Rosso atau Red Bull, kami akan sangat bodoh karena kami mencoba untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada di sana.
“Saya pikir mereka hanya melakukan apa yang kami lakukan, hanya berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dari itu dan menggunakan model itu. Terkadang Anda harus berpikir sebelum bicara.
“Saya akan mengatakan itu karena mungkin suatu hari giliran Anda dan kemudian Anda tidak dapat menentangnya karena kita semua tahu mereka mengeluhkan banyak hal beberapa tahun yang lalu. Dan sekarang ini menjadi sesuatu."
Terlepas dari pendekatan itu, Steiner tetap berhati-hati tentang apakah tim lini tengah akan dapat menutup celah dengan tiga tim besar seperti Mercedes, Ferrari dan Red Bull musim ini.
“Saya berhati-hati untuk memprediksi karena selalu ada kemungkinan, tetapi selalu sulit untuk memprediksi karena tim-tim top dengan sumber dayanya, mereka dapat melakukan lebih banyak lagi,” jelasnya.
"Bahkan jika Anda berpikir bahwa stabilitas bisa menutup kesenjangan, secara teori itu adalah logika, tetapi dengan sumber daya mereka, mereka selalu berada di depan.”[Ade/Hsn/timBX]
