MAR 11, 2020@17:00 WIB | 492 Views
Bahrain telah memutuskan untuk menggelar Grand Prix Formula 1 di balik pintu tertutup karena merebaknya virus corona.
Hanya beberapa hari setelah pihak kerajaan mengumumkan bahwa mereka menghentikan penjualan tiket dan ingin mengevaluasi tanggapan terhadap situasi tersebut, sekarang telah diumumkan secara resmi bahwa para penonton tidak akan diizinkan untuk hadir pada acara 22 Maret 2020.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu (8/3/2020), Bahrain mengatakan bahwa putaran kedua kejuaraan dunia F1 hanya akan disiarkan melalui televisi.
"Dalam konsultasi dengan mitra internasional kami dan satuan tugas kesehatan nasional kerajaan, Bahrain telah membuat keputusan untuk menggelar Grand Prix Bahrain tahun ini sebagai acara khusus peserta," katanya.
"Sebagai negara tuan rumah F1, menyeimbangkan kesejahteraan penggemar dan pebalap adalah tanggung jawab yang luar biasa.
"Mengingat penyebaran COVID-19 secara global, mengadakan acara olahraga besar, yang terbuka untuk umum dan memungkinkan ribuan pelancong internasional dan penggemar lokal untuk berinteraksi dalam jarak dekat bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan pada saat ini.
"Tetapi untuk memastikan bahwa baik olahraga, maupun basis pendukung globalnya, tidak terlalu terpengaruh, akhir pekan balapan itu sendiri akan tetap berjalan sebagai acara televisi."
Bahrain mengatakan bahwa langkah-langkah ketat yang telah dilakukan untuk membatasi penyebaran virus selama beberapa pekan terakhir akan menjadi gagal jika ribuan penggemar mengunjungi perlombaan.
"Tindakan awal Bahrain sendiri untuk mencegah, mengidentifikasi dan mengisolasi kasus-kasus individu dengan COVID-19 berjalan sukses hingga saat ini.
"Pendekatan ini melibatkan langkah-langkah proaktif yang cepat, mengidentifikasi mereka yang terkena virus, yang sebagian besar kasus terkait dengan mereka yang bepergian ke negara yang dimaksud melalui udara.
"Langkah-langkah menjauhkan sosial agresif telah semakin meningkatkan efektivitas dalam mencegah penyebaran virus, sesuatu yang hampir mustahil untuk dipertahankan adalah melanjutkan perlombaan seperti yang direncanakan semula.
"Kami tahu kekecewaan banyak orang terhadap berita ini, terutama bagi mereka yang berencana bepergian ke acara tersebut, tetapi keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama kami."[Ade/Hsn/timBX]
