JAN 01, 2020@15:52 WIB | 875 Views
Honda mengungkapkan kemampuannya untuk mencapai target mesin di Formula 1 musim ini telah menjadi kunci untuk membangun rasa saling percaya dengan mitra barunya, Red Bull.
Pabrikan asal Jepang itu telah dipuji oleh pihak Red Bull karena menghasilkan keuntungan yang menjanjikan musim ini, berkat program pengembangan agresif yang mencakup tiga peningkatan spesifikasi.
Meskipun Honda awalnya ingin memulai musim dengan mesin Spec 2, mereka telah mencapai jadwal yang disepakati dengan Red Bull sebelum musim dingin 2018/19, dan kinerja pembuat mesin didukung oleh tempat fasilitas penelitian dan pengembangan Sakura yang ditargetkan pada titik ini.
Managing Director Honda F1, Masashi Yamamoto, mengatakan, "Kami mengadakan pertemuan rutin dengan Red Bull, Christian (Horner) dan Helmut (Marko), saya dan([kepala R&D R&D Yasuaki) Asaki-san.
"Di sana, kami berbagi rencana kami dan situasi saat ini juga, mereka berbagi rencana dan posisi mereka saat ini.
"Kenyataannya hampir sesuai jadwal seperti yang direncanakan karena kami memiliki rasa saling percaya satu sama lain, yang membuat hubungan lebih kuat. Kami benar-benar menantikan musim berikutnya."
Honda menghindari menetapkan target khusus untuk musim berikutnya meskipun secara pribadi berharap Red Bull akan mencapai hasil yang lebih baik daripada tim yang dikelola dengan mitra sebelumnya - Renault.
Namun, penasihat motorsport Red Bull (Marko) memulai 2019 dengan tujuan memenangkan lima balapan.
Tidak ada pihak yang mencapai ambisi pribadi atau publik, sebagian karena satu tahun mereka harus mengubah susunan pembalap. Pierre Gasly membalap di paruh pertama musim sebelum Red Bull mengambil keputusan untuk menggantikannya dengan Alex Albon.
Itu berarti jumlah kemenangan Red Bull lebih kecil dan penghitungan poinnya turun, tetapi Yamamoto menegaskan tidak pernah stres bahkan ketika Mercedes memiliki keunggulan besar sepanjang 2019.
"Saya kenal Christian dan Helmut, kami berkomunikasi dengan sangat baik dan saya telah mengunjungi pabrik Red Bull," katanya. "Jadi saya percaya pada mereka. Saya pikir mungkin kita bisa menang di Monaco, yang pada akhirnya tidak bisa dilakukan.
"Namun, itu tidak membuat kami gugup atau apa pun. Kami cukup santai tentang situasi ini. Kami pikir itu akan berjalan dengan baik."[Ade/Hsn/timBX]
