MAR 02, 2021@17:00 WIB | 790 Views
Hyundai Motor Group (Grup) mengumumkan telah mengadakan upacara peletakan batu pertama untuk HTWO Guangzhou, fasilitas sistem bahan bakar sel pertama Hyundai di luar Korea. Investasi tersebut memajukan kepemimpinan hidrogen Grup secara global dan mendukung dorongannya ke dalam industri hidrogen yang berkembang pesat di China.
Turut hadir dalam upacara tersebut, Li Xi, Sekretaris Provinsi Guangdong, dan Ma Xing Rui, Gubernur Provinsi Guangdong. Selain itu hadir pula Euisun Chung, Ketua Grup Motor Hyundai, dan Saehoon Kim, Hyundai Head of Fuel Cell Center dan Executive Vice President Hyundai.
“Pembentukan HTWO Guangzhou menandai titik awal yang penting untuk Hyundai sistem bahan bakar sel khusus Hyundai Motor Group HTWO. Hyundai Motor Group akan secara aktif memimpin inovasi mobilitas bersih menggunakan kemitraan strategis, teknologi kelas dunia, kemampuan bisnis hidrogen, dan keahlian terkait,” kata Ketua Chung.
HTWO adalah singkatan dari 'H2', molekul hidrogen, sementara juga mewakili 'Hidrogen' dan 'Kemanusiaan'/Humanity, pilar utama bisnis bahan bakar sel Hyundai.
HTWO Guangzhou akan dibangun di distrik pengembangan Guangzhou di Provinsi Guangdong, Cina, dengan tujuan menyelesaikan proyek pada paruh kedua tahun 2022. Fasilitasnya, termasuk pabrik bahan bakar sel dan pusat inovasi, akan dibangun di atas 207.000 meter persegi.
Target produksi tahunan fasilitas ini adalah 6.500 unit, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap sejalan dengan kondisi pasar China dan kebijakan pemerintah pusat.
Hyundai Group berencana untuk memegang kendali dalam mewujudkan netralitas karbon dengan memperkuat produksi sistem bahan bakar hidrogen yang terkemuka di dunia, menjadikannya tersedia sebagai sumber tenaga untuk berbagai industri.
Pada tahun 2018, Hyundai Motor Group mengumumkan rencana untuk memperluas kapasitas pasokannya menjadi 700.000 sistem bahan bakar hidrogen setiap tahun pada tahun 2030, di bawah road map Hidrogen jangka menengah hingga jangka panjang 'Fuel Cell Vision 2030'.
