APR 08, 2022@19:00 WIB | 406 Views
Charles Leclerc dan Max Verstappen telah menjalani ‘permainan kucing dan tikus’ ketika berjuang untuk memimpin selama dua balapan pembuka musim ini.
Leclerc-lah yang mendapatkan hasil lebih baik dari pertarungan itu di Bahrain, unggul ketika Verstappen mengalami kendala dan terus mendapat menang, tetapi keadaan berbalik di Arab Saudi di mana sang juara dunia mempertahankan gelarnya dan finish dengan kemenangan tipis.
Pada dua balapan awal, keduanya mencoba memaksimalkan peluang melawan yang lain dengan menginjak rem tepat sebelum titik deteksi DRS untuk tetap berada di belakang pesaing lainnya dan dengan demikian memastikan merekalah yang mendapat dorongan pengurangan hambatan di zona aktivasi berikutnya.
Setelah kemenangannya di Jeddah, Max Verstappen menyebutnya sebagai ‘trik cerdas’. Dan dengan empat zona DRS untuk putaran ketiga F1 di Melbourne, Charles Leclerc berharap taktik semacam itu dapat dimainkan lagi. “Kami telah melihat strategi dengan DRS dalam dua balapan terakhir dan saya cukup yakin kami akan melihatnya lebih banyak lagi di sini,” kata driver asal Monaco itu saat wawancara dengan F1 TV.
“Pada dasarnya, semua trek lurus memiliki zona DRS, jadi menyalip akan menjadi hal yang penting dan balapan yang cerdas dapat membuat perbedaan besar di sini,” sambungnya. “Itu selalu rumit tetapi saya akan selalu berusaha melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan jelas dengan kelemahan yang kami miliki saat ini dengan kecepatan di trek lurus melawan Red Bull, kami perlu mencoba dan bermain cerdas,” tandasnya kemudian.
Meskipun Ferrari dan Red Bull telah bersaing ketat sejauh ini, Charles Leclerc juga yakin karakteristik trek memainkan kekuatan masing-masing, dan bahwa Scuderia akan lebih diuntungkan di Grand Prix Emilia Romagna di Imola pada 24 April daripada di Albert Park. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber
