SEP 10, 2019@16:19 WIB | 690 Views
Charles Leclerc mengatakan bahwa memenangi Grand Prix Italia dengan Ferrari telah melampaui semua mimpi yang dimilikinya.
Leclerc menahan tekanan besar dari duo pembalap Mercedes sepanjang 53 lap pada hari Minggu untuk mengklaim kemenangan pertama Ferrari di Monza sejak 2010.
Pembalap Monegasque itu mengatakan bahwa dia merasakan tekanan yang sangat besar untuk meraih kemenangan beruntun bagi Ferrari, sekaligus mengungkapkan rasa suka cita karena hasil positif tersebut.
"Rasanya benar-benar luar biasa, dan untuk podium juga," kata Leclerc. “Hasilnya melampaui semua impian yang saya miliki sejak masih kecil. Untuk melihat begitu banyak orang bersorak pada satu tim, bernyanyi bersama, itu benar-benar luar biasa.
“Itu selalu situasi yang lebih mudah untuk memiliki dua mobil daripada satu, tapi jelas kemarin Seb (Vettel) sangat sial, dia tidak bisa melakukan sesuatu di putaran kedua Q3, tapi saya cukup yakin itu akan lebih baik di balapan selanjutnya."
Dia menambahka, "Saya pikir ini adalah akhir pekan pertama dalam hidup saya ketika satu-satunya hal yang ada di kepala saya adalah menang.”
“Biasanya saya fokus hanya pada pekerjaan yang harus saya lakukan di mobil, yang biasanya lebih sukses dan bekerja lebih baik. Tapi, sejak Rabu dan melihat dukungan yang kami miliki, benar-benar luar biasa.”
“Satu-satunya hal yang saya inginkan akhir pekan ini adalah menang di depan semua orang yang mendukung kami. Jadi, itu sangat sulit karena juga. Selama perlombaan saya berpikir untuk menang dan seberapa besar artinya bagi semua orang di tribun.”
"Jadi itu menambah tekanan, dan seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, saya juga punya banyak tekanan dari putaran pertama ke putaran terakhir."
Leclerc juga mengaku kesulitan untuk tetap tenang di lap terakhir perlombaan, di tambah lagi dengan penggemar yang sudah merayakan kemenangan di tribun.
"Saya belum pernah naik podium dengan begitu banyak orang di bawahnya," Leclerc menjelaskan. “Dan melihat semua itu, emosi saya juga terpacu.”
"Pada dua lap terakhir, saya mulai melihat ke tribun bahwa ada cukup banyak kegelisahan, semua penggemar seperti melompat, jadi saya mengatakan pada diri sendiri untuk 'berhenti melihat tribun, fokus pada apa yang Anda lakukan sebagai pembalap’.”
"Tapi rasanya memang sulit untuk tetap fokus mengemudi, melihat seberapa banyaknya orang yang ada di tribun."[ade/hsn/timBX]
