SEP 07, 2024@12:00 WIB | 618 Views
BMW dipastikan akan segera masuk ke dunia hidrogen, setelah mengonfirmasi rencana meluncurkan kendaraan listrik berbahan bakar sel hidrogen pada tahun 2028. Untuk mewujudkan proyek ini, BMW kolaborasi dengan Toyota, salah satu dari sedikit produsen mobil yang masih yakin bahwa hidrogen memiliki masa depan.
Meskipun Toyota sudah menjual Mirai selama hampir satu dekade, langkah ini akan menjadi debut mobil hidrogen BMW yang benar-benar tersedia untuk masyarakat umum.
Karena peluncurannya masih empat tahun lagi, BMW belum memberikan banyak detail. Namun, disebutkan bahwa model hidrogen ini akan berbasis pada produk yang sudah ada, yakni BMW X5. Meski demikian, masuk akal bila SUV hidrogen tersebut bukan merupakan versi produksi langsung dari iX5 yang ada saat ini, mengingat generasi X5 sudah berada di paruh kedua siklus hidupnya. Pada tahun 2028, model ini diperkirakan sudah berganti generasi.
Apa pun bentuk akhirnya, BMW berjanji menghadirkan produk orisinal yang tetap mencerminkan identitas mereknya, bukan sekadar Toyota berbalut emblem BMW. Di sisi lain, Toyota juga tengah mengembangkan mobil hidrogennya sendiri dengan memanfaatkan teknologi sel bahan bakar yang dikembangkan bersama BMW. Saat ini, bahkan sel bahan bakar yang dipakai iX5 Hydrogen masih dipasok langsung oleh Toyota.
SUV bebas emisi ini sejatinya merupakan bagian dari armada uji coba berjumlah kurang dari 100 unit, diproduksi di Spartanburg lalu dimodifikasi di pabrik percontohan Munich. Di sanalah iX5 bertenaga 396 hp dilengkapi dengan dua tangki hidrogen bertekanan 700 bar berbahan CFRP (Carbon Fiber Reinforced Plastic). Kedua tangki tersebut mampu menampung enam kilogram hidrogen untuk jarak tempuh 313 mil (sekitar 500 km) berdasarkan WLTP. Pengisian ulang bahan bakar hanya memerlukan waktu tiga hingga empat menit, hampir sama cepatnya dengan X5 versi bensin atau diesel.
Jika benar mobil hidrogen pertama BMW akan berbasis pada generasi terbaru X5, maka model ini tetap akan menggunakan platform CLAR yang sama dengan versi bensin, diesel, maupun plug-in hybrid. Ada pula laporan yang menyebut BMW berencana meluncurkan versi EV murni dengan baterai pada arsitektur yang sama. Produksi X5 generasi berikutnya dijadwalkan mulai paruh kedua 2026, lengkap dengan opsi BEV sejak awal peluncuran.
Sementara itu, arsitektur Neue Klasse yang dijadwalkan hadir tahun depan akan menjadi platform listrik khusus pertama BMW. Meski sudah dirancang agar kompatibel dengan konfigurasi sel bahan bakar hidrogen, laporan terbaru menunjukkan BMW masih akan menggunakan CLAR untuk pengembangan hidrogen tahap awal.
Dalam wawancara dengan GoAuto, Jürgen Guldner, Wakil Presiden Teknologi Sel Bahan Bakar Hidrogen dan Proyek Kendaraan BMW Group, menjelaskan:
“Dengan X5 Hydrogen FCEV, jarak tempuhnya bisa mencapai sekitar 500 km dengan sekali pengisian. Jika mobil yang sama menggunakan mesin pembakaran konvensional dengan tangki setara, jaraknya bahkan tidak akan sampai 300 km. Inilah perbedaan antara produk yang bisa kami jual dengan yang tidak. Dengan jarak 500 km dan waktu pengisian hanya tiga hingga empat menit, saya yakin orang akan mulai mempertimbangkan mobil hidrogen. Jadi, teknologi ini relevan. [ibd/zz/crs/timBX] berbagai sumber