MAR 01, 2021@15:00 WIB | 675 Views
Perusahaan teknologi China, Xiaomi membantah laporan media bahwa mereka merencanakan mobil listriknya sendiri. Sebaliknya, sekarang ada rumor tentang rencana serupa oleh Huawei.
Dilansir dari China Late Post, bahwa Xiaomi telah memutuskan untuk memasuki produksi mobil listrik setelah bertahun-tahun pertimbangan dan proyek "Micar" yang diimplementasikan secara khusus. Grup teknologi Asia lainnya juga telah mengumumkan proyek atau kolaborasi mobil listrik, seperti Baidu, Foxconn, dan Alibaba. Xiaomi membantah bahwa keputusan telah dibuat.
"Perusahaan kami belum memulai proyek formal apa pun terkait studi bisnis manufaktur kendaraan listrik. Tetap ikami terus memantau tren mobil listrik sampai sekarang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Bagaimanapun, Xiaomi atau pendiri dan CEO perusahaan Lei Jun berinvestasi di Xpeng dan Nio. Oleh karena itu, ada kepentingan untuk mengawasi industri tersebut, meskipun hanya untuk mengontrol investasinya sendiri.
Sementara itu, Huawei berencana untuk membangun dan menjual mobil listrik dengan mereknya sendiri. Dua orang dalam menyatakan bahwa Huawei Technologies sedang dalam pembicaraan dengan produsen mobil milik negara, Changan untuk bekerja sama dalam produksi atau menggunakan pabriknya. Tapi ada juga pembicaraan dengan pembuat mobil lainnya untukmemproduksi mobil listrik perdananya. BluePark, anak perusahaan EV BAIC, disebutkan di sini. Namun perusahaan tersebut juga berkilah.
“Huawei bukanlah produsen mobil. Namun melalui TIK, kami bertujuan untuk menjadi penyedia komponen yang berorientasi pada mobil dan baru, memungkinkan OEM mobil untuk membuat kendaraan yang lebih baik," kata juru bicara Huawei.
Huawei sudah aktif di industri eMobility. Pada November 2020, perusahaan telah meluncurkan motor listrik. Pada bulan Januari, terungkap bahwa produsen mobil China, Seres mengandalkan penggerak listrik Huawei untuk SF5-nya.[prm/timBX]
