MENU
icon label
image label
blacklogo

Begini Nasib Pabrik Baterai Nissan

JUL 10, 2018@08:30 WIB | 864 Views

Nissan telah berusaha untuk menaikkan pamor Automotive Energy Supply Corporation (AESC), anak perusahaan sel baterai Nissan. Tahun lalu, Nissan menegaskan bahwa mereka akan menjual AESC ke GSR Capital, investasi dana swasta yang berbasis di China, namun dikabarkan gagal.

(Nissan dikabarkan akan menjual pabrik baterainya, namun hingga kini belum menemukan titik terang)

Selama lebih dari dua tahun, pabrikan asal Jepang itu dikabarkan sedang mencari pembeli untuk mengambil alih AESC. Tahun lalu, Nissan berencana menjual AESC kepada Panasonic, tetapi Nissan mengakui bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan GSR Capital, investasi dana swasta yang berbasis di China pada September lalu.

Dilansir dari Nikkei, Nissan berencana menjual AESC kepada GSR Capital. Nilai pasti dari kesepakatan yang diusulkan mencapai $ 903 juta atau sekitar Rp 12,9 Triliun.

Sekarang rencana untuk AESC tidak jelas karena Nissan Leaf berikutnya dari Nissan akan menggunakan baterai LG Chem daripada sel baterai AESC miliknya di Leaf saat ini.

(Sebelumnya Nissan dan GSR Capital hampir mencapai kesepakatan, tetapi hingga kini belum diketahui pencapaian kesepakatannya)

Pada titik tertentu pada tahun 2014, AESC, yang juga sebagian dimiliki oleh NEC, menjadi salah satu produsen baterai kendaraan listrik terbesar kedua setelah Panasonic, pemasok baterai baterai Tesla. Usaha patungan itu telah kehilangan pangsa pasar dan Nissan telah cukup terbuka tentang mencari mitra dengan orang lain untuk program EV di masa depan

(Nissan Leaf 2019 juga akan menggunakan baterai sel milik LG Chem)

Informasi yang bocor dari beberapa sumber  mengatakan, Nissan awal tahun ini sedang mempersiapkan pembaruan powertrain untuk nissan leaf 2019 yang akan menyertakan baterai baru 60 kWh dengan baterai sel dari LG Chem.[prm/timBX]

Tags :

#
autonews,
#
nissan,
#
pabrik baterai,
#
aesc