SEP 19, 2022@20:00 WIB | 286 Views
Berita tentang "kecacatan" Tesla seperti tidak ada habisnya, kali ini nasib naas menimpa Mario Zelaya, pemilik Tesla Model S 2013 yang mengatakan dia terkunci di luar kendaraannya setelah baterai mati karena dugaan cacat desain. Dia bahkan tidak bisa masuk ke dalam mobil untuk mengakses suatu dokumen kepemilikan.
Zelaya mengatakan dalam video TikTok, bahwa dia harus membayar sekitar US$105.472 atau setara dengan Rp1,6 miliar dengan nilai tukar saat ini, ketika dia membeli mobil tersebut.
Namun, sekarang, ia mengklaim bahwa cacat desain pada Model S tahun 2013-2014 mengakibatkan kondensor HVAC menetes ke baterai yang akhirnya menyebabkan karat dan akhirnya merusak baterai.
Tesla menolak untuk membayar baterai baru karena masalah ditemukan setelah garansi kendaraan berakhir. Zelaya, bagaimanapun, mengklaim bahwa masalahnya pasti dimulai saat kendaraan masih dalam masa garansi, dan bahwa dia telah menghubungi Transport Canada, yang sekarang sedang menyelidiki masalah tersebut.
"Mereka tidak hanya melakukan penyelidikan pada mobil ini, karena saya telah menghubungi pemilik lain yang memiliki masalah yang sama persis. Baterai mati namun Tesla tidak akan memberi pengguna penjelasan tentang mengapa baterainya mati." ujar Zelaya
Konsumen yang mengalami masalah sama dianjurkan untuk menghubungi regulator Transport Canada melalui situs webnya, di mana mereka dapat mengisi formulir pengaduan kendaraan yang cacat.
Zelaya mengklaim bahwa dia akan menjual Tesla S miliknya dengan harga sekitar US$15.067 (Rp225.795.568). Tidak jelas apa yang akan dilakukan pemilik baru dengan mobil itu, tetapi paket baterai baru diduga akan menelan biaya sekitar US$19.588 (Rp 293,5 juta). [ibd/dera/timBX] berbagai sumber.