APR 16, 2022@10:00 WIB | 661 Views
Alvaro Bautista adalah rider pertama yang secara serius mengancam dominasi Jonathan Rea ketika ia bergabung dengan WorldSBK dari MotoGP pada 2019, memenangkan 11 balapan berturut-turut di awal musim bersama Ducati dan motor Panigale V4 R terbaru. Perjuangan Bautista untuk meraih gelar juara runtuh dan dia akhirnya berpisah dengan Ducati setelah satu musim bergabung dengan Honda, tetapi pria 37 tahun itu telah kembali ke marque Italia tahun ini sebagai pengganti Scott Redding.
Kembali membalap untuk tim Ducati pekan lalu, Bautista berhasil mengalahkan Rea dan Toprak Razgatlioglu untuk meraih kemenangan ganda dan memuncaki klasemen rider. Berbicara setelah pembuka musim, Bautista merasa bahwa ia dan Ducati sekarang membentuk kemitraan yang sangat kuat, dengan kedua belah pihak telah memperbaiki titik lemah untuk menjadi juara.
“Saat itu adalah tahun pertama bagi Ducati (dengan Panigale V4 R),” katanya tentang persaingan di tahun 2019. “Mereka juga membutuhkan lebih banyak pengalaman, lebih banyak data, dan kami mulai mencoba berbagai hal untuk melihat arah mana yang harus diambil untuk perbaikan,” sambungnya.
“Kami sempat kedodoran dan saya tidak memiliki banyak pengalaman di kejuaraan ini dengan ban Pirelli, jadi saya merasa sulit unutk menerima instruksi dari insinyur. Tapi untungnya mereka tidak meningkatkan motor hanya demi kecepatan, dengan fokus memperbaiki poin negatif,” jelas Bautista.
“Saya merasa memiliki kecepatan seperti tiga tahun lalu, tapi dengan pendekatan yang lebih mudah dan tahu titik baliknya,” tuturnya lagi. “Setelah dua tahun, mereka meningkatkan motornya dan saya banyak belajar dari tim lain (Honda). Jadi saya tumbuh sebagai rider dengan pengalaman lebih baik untuk menjadi juara,” pungkasnya. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber
