SEP 04, 2019@16:00 WIB | 1,333 Views
Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, telah mengatakan bahwa kariernya ada di MotoGP dan tidak mempertimbangkan pindah ke World Superbike meskipun kesuksesan besar diraih Alvaro Bautista di ajang tersebut.
Espargaro yang baru sekali mencetak podium di kelas utama, merasa frustasi karena tidak dapat bersaing bersama tim Aprilia di jajaran pembalap terdepan.
Bautista, yang membalap untuk Aprilia sebelum digantikan Espargaro, telah menjadi kandidat juara World Superbike tahun ini, sementara mantan rekan setimnya Stefan Bradl memiliki peran sebagai pembalap uji coba dengan Honda, dan penampilan Redding di British Superbike memberi peluang untuk melangkah ke WSBK tahun depan.
Ditanya apakah dia yakin bisa sukses bersama Aprilia di MotoGP, Espargaro mengatakan, “Saya masih punya keyakinan walau sedikit.”
“Jelas itu tidak mudah, karena tahun-tahun ini memang tidak mudah. Saya merasa bahwa saya membalap lebih baik dari sebelumnya, tetapi itu tidak cukup karena hasilnya tidak sesuai harapan.”
"Dan sepanjang tahun ini, mereka mengubah banyak pembalap. (Stefan) Bradl sekarang di HRC, Bautista memenangkan balapan di WSBK, Iannone yang pernah memenangkan balapan di MotoGP dan sekarang dia tiba di sini (Aprilia), bahkan lebih lambat daripada saya.”
"Jadi sulit untuk merasa yakin, tapi Aprilia adalah tim besar, jadi saya berharap akan ada perbaikan untuk musim depan.”
Ketika ditanya apakah keberhasilan Bautista di tahun 2019 membuatnya tergoda untuk mempertimbangkan langkah ke WSBK, Espargaro mengatakan, “Tidak. Itu adalah sesuatu yang ada dalam pikiran saya di masa lalu, tetapi sekarang saya tidak berpikir begitu. Saya ingin sukses di paddock ini dan jika gagal lagi, saya mungkin memilih pensiun.”
Espargaro yang kini berusia 30 tahun, mengatakan bahwa dia kurang puas dengan pekerjaan dalam tim meskipun mengakui motor RS-GP tahun ini memiliki peningkatan signifikan dibanding versi sebelumnya.
“Saya merasa lebih baik dengan motor ini daripada versi tahun lalu, tetapi semua orang juga memiliki peningkatan,” ungkapnya.
“Kadang-kadang kita mencoba motornya di trek dan saya menyatakan kurang puas, tapi para insinyur justru merasa senang karena ada peningkatan dibandingkan sebelumnya. Hanya saja, saya tidak peduli dengan catatan semacam itu.”
“Karena pembalap lain memiliki paket yang juga berkembang pesat. Hal itu menjadi masalah yang membuat kita gagal menjadi salah satu tim unggulan.”[ade/hsn/timBX]
