

OCT 29, 2025@18:00 WIB | 93 Views
Halo BlackPals! Ada kabar menarik nih dari Tesla. Brand mobil listrik paling populer di dunia ini baru aja ngenalin dua model baru yang lebih "masuk akal" harganya, yaitu Tesla Model 3 Standard dan Tesla Model Y Standard versi 2026.
Buat kamu yang selama ini cuma bisa ngelihat Tesla dari jauh karena harganya bikin kaget, dua model ini bisa jadi pintu masuk buat ngerasain sensasi mobil listrik kelas dunia.

Tesla selama ini identik dengan mobil listrik canggih dan berharga tinggi, tapi strategi baru mereka kali ini cukup menarik.
Kedua model Standard ini dibuat supaya lebih terjangkau tanpa terlalu banyak ngorbanin DNA khas Tesla tetap futuristik, tetap cepat, tapi dengan fitur yang disesuaikan biar harga bisa ditekan.
Kalau bicara angka, Tesla Model 3 Standard 2026 dibanderol mulai dari 38.630 dolar AS, sementara Model Y Standard mulai dari 41.630 dolar AS.

Kalau dikonversi ke rupiah (kurs sekitar Rp16.000 per dolar), artinya harga masing-masing sekitar Rp618 juta dan Rp666 juta. Tapi tentu aja, kalau masuk Indonesia, harganya bisa jauh lebih tinggi karena pajak impor dan biaya lainnya.
Soal performa, keduanya sama-sama pakai sistem penggerak roda belakang (RWD), beda dari versi AWD yang ada di trim lebih tinggi. Tesla Model 3 Standard punya akselerasi 0-100 km/jam di kisaran 5,8 detik, sedangkan Model Y Standard sedikit lebih santai di sekitar 6,8 detik.

Untuk jangkauan, keduanya diklaim mampu menempuh sekitar 321 mil atau 516 km dalam sekali cas-cukup buat perjalanan Jakarta-Semarang tanpa isi daya ulang.
Namun, karena harganya lebih rendah, tentu ada beberapa hal yang "dipangkas". Beberapa fitur premium seperti Autosteer, ambient lighting, dan material interior vegan leather dihilangkan. Velg juga dibuat lebih kecil, sekitar 18 inci, dengan ban yang fokus ke efisiensi.

Tapi secara tampilan luar dan kenyamanan, masih terasa khas Teslamodern, minimalis, dan futuristik. Buat BlackPals yang penasaran apakah mobil ini layak dibeli, jawabannya tergantung dari kebutuhan.
Kalau kamu cuma pengin punya Tesla untuk pengalaman berkendara listrik premium tanpa harus ambil varian tertinggi, Model 3 atau Model Y Standard ini udah lebih dari cukup.
Tapi kalau kamu tipe yang nggak mau kompromi soal performa dan fitur, mungkin lebih baik pertimbangkan varian di atasnya.
Secara keseluruhan, langkah Tesla menghadirkan varian Standard ini cukup strategis. Mereka berhasil bikin mobil listrik lebih "terjangkau" tanpa kehilangan identitas.
Buat BlackPals yang pengin mulai masuk ke dunia EV (Electric Vehicle) tapi masih pengin gengsi Tesla-nya tetap nempel, kedua model ini bisa banget jadi pilihan menarik.
Dengan varian "Standard" Tesla, kamu bisa punya titik masuk yang lebih "terjangkau" dibanding varian atas Tesla. Tapi tetap: harga "AS" ini belum termasuk biaya impor, pajak, ongkir, bea masuk, PPN/Pbk, dan lain-lain jika dibawa ke Indonesia. Jadi angka di atas (Rp 618 juta, Rp 666 juta) hanyalah estimasi kasar.

Varian atas (lebih mahal) jelas menawarkan fitur lebih banyak, performa lebih tinggi, jangkauan lebih jauh tapi dengan harga yang cukup signifikan lebih besar.
Jika budget kamu di kisaran "entry Tesla", maka varian Standard bisa jadi opsi yang logis. Kalau kamu pengin fitur maksimal, maka naik ke varian atas mungkin lebih cocok tapi dengan catatan budget dan biaya total.
Contoh Kasar Perkiraan Harga Tesla Model 3 versi 2026 ini sampai dan kita beli di Indonesia.
Misalnya kita ambil harga dasar AS dari Model 3 Standard US$ 38.630 (Rp 618 juta dengan kurs Rp16.000) sebagai starting point. Kemudian hitung tambahan pajak/biaya (asumsi kasar) :
- Jika bebas bea masuk (0%) harga Tesla Model 3 versi 2026 ini Rp 618 juta.
- Jika kemudian dikenakan PPN & PPnBM (jika syarat insentif tak terpenuhi) harga Tesla Model 3 versi 2026 ini bisa tambah 10-15% atau lebih.
- Jika dikenakan bea masuk 50% (ada laporan untuk beberapa importir mobil listrik CBU) maka harga bisa Rp 618 juta + (50% × Rp 618 juta) = harga Tesla Model 3 versi 2026 ini Rp 927 juta (belum termasuk jika ada pajak lainnya)
- Ditambah biaya BBNKB, transportasi, bea masuk perubahan status, margin importir, dan kemungkinan pajak tambahan membuat harga "on the road" di Indonesia bisa lebih Rp 1 miliar untuk mobil listrik impor.
[Ziz/berbagaisumber].