APR 17, 2018@18:00 WIB | 1,074 Views
Mungkin Anda belum tahu, kiprah Marvel tak serta merta mentereng seperti sekarang. Marvel sendiri berjuang untuk bisa bertahan dalam dunia hiburan dan akhirnya bisa mengecap kesuksesan lewat film-film pahlawan super mereka. Nah, bagaimana sepak terjang Marvel Cinematic Universe (selanjutnya disebut MCU) hingga mendulang sukses saat ini?
Mengumpulkan Kembali Semua Karakter
Jangan salah, kelahiran MCU bukan ketika Marvel merilis film Iron Man yang sukses di pasar. MCU justru sudah ada jauh sebelumnya. Sepanjang tahun 1970an, Marvel mengalami kesulitan keuangan. Sebegitu parahnya hingga Marvel terpaksa menjual sebagian karakternya ke rumah produksi lain. Hal ini berarti juga menjual hak untuk memproduksi karakter tersebut ke dalam film. Namun, tahun 1993, Marvel akhirnya bangkit dan berencana mendanai Marvel Films, divisi perfilman milik Marvel. Akhirnya tahun 1996, Marvel Studio lahir dan memulai debut film perdananya dengan serial “Blade” di tahun 1998.
Semenjak saat itu, Marvel terus berjuang mengumpulkan kembali para jagoannya yang tercerai berai. Di bawah asuhan David Maisel, tahun 2004 Marvel berhasil membawa pulang Captain America, Shang-Chi, Black Panther, Cloak & Dagger, Power Pack dan beberapa pahlawan lainnya. Setahun berselang, Iron Man, Thor dan Black Widow kembali bergabung bersama keluarga Marvel. Hulk juga berhasil didapatkan kembali, meskipun memicu penolakan dari Universal Studio yang berimbas terhentinya film solo Hulk.
Dibeli Disney
Kiprah Marvel Studio tak berhenti sampai di situ. Setelah sukses merilis Iron Man dan The Incredible Hulk di tahun 2008, Disney memutuskan untuk membawa Marvel Entertainment Inc. di bawah naungannya. Disney bahkan rela menggelontorkan sekitar Rp 55 Triliun untuk mengasuh Marvel Entertainment, Inc. Sementara kontrak Marvel dengan Paramount habis tahun 2011, otomatis Disney mengambil alih seluruh film Marvel, dimulai dari The Avengers dan Iron Man 3. Berkat dukungan Disney lah, Marvel berhasil mengembangkan pengaruhnya dalam dunia film dengan mengekspansi serial TV dan menggaet aktor papan atas. Di bawah naungan Disney, popularitas Marvel meroket.
Marvel Studio Berdiri Sendiri
Perlu Anda ketahui, Marvel Studio saat ini bukan lagi menjadi bagian dari Marvel Entertainment, begitu juga dengan MCU. Hal ini terjadi tahun 2015. Kevin Feige, yang sampai saat ini menjabat sebagai kepala Marvel Studio, memisahkan diri dari Marvel Entertainment dan turut membawa Marvel Studio bersamanya. Alasannya, Ike Perlmutter, bos Marvel Entertainment dinilai terlalu konservatif. Perseteruan Feige dan Perlmutter makin menjadi ketika Permutter menginstruksikan untuk tidak mengerjakan proyek Black Panther dan mengganti pemeran antagonis Iron Man 3 dari wanita menjadi pria.
Alhasil, Feige hengkang dari Marvel Entertainment. Namun, Marvel Studio dan MCU masih tetap eksis di bawah instruksi langsung Disney.
Menggaet Sutradara Terbaik
Feige dengan apik mampu menggaet para sutradara keratif, di antaranya Russo Bersaudara dan James Gunn yang menangani serial Guardians of Galaxy. Di samping itu, pola kerja Marvel Studio yang berkesinambungan dan berhubungan satu sama lain membuat Marvel Studio mampu merangkai cerita yang kuat antara satu karakter dengan karakter lainnya. Hasilnya akan nampak pada Avengers: Infinity War jelang akhir bulan nanti.
Masing-masing sutradara dikerahkan menangani karakter asuhan mereka masing-masing. Misalnya James Gunn, bertugas menggarap karakter Guardiang of Galaxy dalam Infinity War, sambil mempersiapkan sekuel Guardians of Galaxy 3. Hal ini bertujuan agar tercipta keterkaitan antara film saat ini dengan film-film selanjutnya yang akan dirilis.
Marvel Studio boleh berbangga. Pasalnya kepiawaian CEO Marvel Studio dan ‘kegilaan’ para produsernya dalam merajut kisah MCU, serta kerja keras telah membawa MCU menjadi salah satu film pahlawan paling laris, yang tidak bisa ditandingi film pahlawan mana pun. [Trd/timBX]
