MENU
icon label
image label
blacklogo

Tips and Trik Fotografi Berbasis Ponsel Android (Bagian I)

NOV 06, 2017@21:30 WIB | 1,245 Views

Tren beberapa tahun terakhir menunjukkan gambar mulai menggantikan kata-kata sebagai budaya yang dominan. Sementara Twitter mengalami stagnan, sedangkan Instagram dan Snapchat meledak. Para ahli memperkirakan, bahwa ada 2 miliar unggahan gambar di internet setiap hari. Tidak mengherankan bila Instagram sendiri memanfaatkan momentum ini, dan sampai saat ini ada 400 juta pengguna Instagram. Fotografi, tampak menjadi bahasa komunikasi di media sosial dan setiap orang membicarakannya.

Kebanyakan orang menggunakan ponsel mereka untuk mendokumentasikan kehidupan mereka, pertama fungsi kamera sebagai tool dokumentasi dan kedua sebagai fungsi telepon. Meski disatu sisi, ponsel Android tidak dapat bersaing dengan kamera Canon, Nikon, Sony. Karena kamera high-end menawarkan lensa dan sensor yang tidak sesuai dengan smartphone, namun bukan berarti smarthphone tidak dapat mengambil foto yang bagus. Dengan tangan kanan, teknik yang tepat dan ponsel Android bisa menjadi tool bagus untuk fotografer.

Berikut ini beberapa tips mudah bagi fotografer pemula

1.Keep the lens clean

Hal sederhana yang paling penting adalah membersihkan lensa. Ponsel cenderung digunakan antara di saku dan tangan, keduanya berperan menyumbang debu dan bekas sidik jari pada lensa.

Dengan lensa yang kotor, akan sering menghasilkan gambar yang tampak mendung. Kotoran bisa menghalangi cahaya memasuki lensa. Coba gunakan kain microfiber atau bahkan beberapa cairan pembersih agar lensa tetap bersih dan menghasilkan gambar yang bersih.

2. Try Using the Rule of Thirds

Seperti yang kita ketahui, komposisi paling baik yang kita ketahui adalah rule of thirds, dalam pedoman komposisi seni lukis dan fotografi. Namun, dengan teori ini tetap bermanfaat bagi fotografer yang tidak berpengalaman dalam mengambil foto yang lebih baik. Teori dibalik peraturan tersebut foto lebih menarik saat subyek melewati garis imajiner dan membagi foto menjadi tiga, secara horizontal maupun vertical. Memotret subyek dengan sedikit keluar dari garis tengah, seringkali memberikan kesan balance pada image, seperti memberi kesan gerak yang lebih besar.

Berbeda dengan obyek foto yang ditempatkan di dead center, cenderung menghasilkan foto yang lebih artifisial. Untuk memulai, bayangkan, sebuah grid membagi foto Anda dengan 9 bagian.

Contoh foto dengan batang hidung gajah sejajar dengan salah satu sumbu vertikal. Sementara jalan sejajar dengan sumbu horizontal. Selain garis grid, titik intersection sepanjang garis sangat cukup membantu. Mata akan tertarik pada titik-titik ini, menempatkan fitur penting di dekat salah satu titi intersection. Fokus mata akan memperhatikan spesifik di daerah itu.

Bergantung apa yang ingin disampaikan fotografer, setiap komposisi yang berbeda menjadikan lebih bermanfaat. The rule of thirds menyediakan template yang mudah untuk membuat aturan yang menarik dan seimbang. Bagi fotografer rookie patut berhati-hati menerapkannya.

3. Pay attention to lighting

Pencahayaan merupakan aspek fotografi yang paling penting. Direction, color dan kekerasan sumber cahaya dapat menambahkan efek dramatis pada sebuah foto. Itulah sebabnya fotografer professional sering kali menggunakan lampu dan perangkat lain untuk memanipulasi pencahayaan. Kemungkinannya, jika Anda menggunakan smartphone dalam mengambil foto, Anda berada dalam situasi dimana sumber cahaya yang tidak dapat dikendalikan.

Aturan umum yang harus diikuti dengan memastikan bahwa sumber utama cahaya, baik matahari maupun bola lampu ada di belakang Anda dan bersinar menyinari subyek foto. Kemudian cobalah melihat subyek dari berbagai sudut, ketika cahaya mengenai sisi wajah seseorang bisa menghasilkan potret yang cukup berbeda jika pencahayaannya menabrak bagian depan wajah mereka. Tentu untuk pertimbangan artistik, setiap eksperimen jauh lebih baik. Cobalah memanfaatkan situasi pencahaayan yang aneh, seperti sunset untuk foto yang lebih unik. [Ahs/TimBx]

Tags :

#
blacktips