MENU
icon label
image label
blacklogo

Travelstop Jadikan Indonesia Sebagai Prioritas

JAN 28, 2019@18:20 WIB | 838 Views

Setelah resmi beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2018, Travelstop yang merupakan perusahaan startup travel asal Singapura kini telah hadir di tujuh negara di Asia. Di antaranya Thailand, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan Indonesia. Walaupun layanan ini masih startup, menariknya tersedia dalam tujuh bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Thailand, Vietnam, Jepang, Korea, Bahasa Tionghoa Tradisional dan Sederhana demi melayani kebutuhan keragaman budaya di pasar Asia.

Dari penyediaan bahasa yang beragam dalam platform ini, kita tahu bahwa Asia menjadi fokus utama Travelstop dalam mengokohkan posisinya sebagai platform perjalanan bisnis yang bisa disesuaikan dengan pasar lokal. Co-founder dan CEO Travelstop Prashant Kirtane juga menegaskan bahwa Indonesia menjadi pasar prioritasnya. Hal ini wajar mengingat Indonesia memiliki pasar yang besar secara geografis. Ia menilai perusahaan di Indonesia membutuhkan layanan semacam ini untuk mengatasi masalah ini.

Jika dilihat, Asia memiliki kekuatan jika bicara soal pasar perjalanan bisnis. Menurut data Asia-Pacific Economic Corporation (APEC), kawasan Asia memiliki pangsa pasar terbesar atau sebesar 40% yang dihabiskan secara global.

Data Global Business Travel Association (GBTA) memperkirakan India dan Indonesia menjadi pasar perjalanan bisnis dengan pertumbuhan terbesar dalam lima tahun ke depan dengan persentase kenaikan 11,3% dan 8,7%.

Kritane mengungkapkan fokus pada tahun ini menawarkan produk yang sesuai kebutuhan demi meningkatkan tingkat adopsi layanan ini di Indonesia. Pihaknya telah berbicara dengan sejumlah perusahaan besar untuk adanya kemungkinan kerja sama.

Travelstop mengklaim di Asia sudah ada ribuan perusahaan yang menggunakan layanan Travelstop. Pihaknya mengincar 10.000-30.000 perusahaan di Asia yang menggunakan layanan mereka dalam beberapa bulan ke depan.

“Pasar consumer sudah sangat saturated. Kami fokus terhadap proses untuk menciptakan efisiensi bagi perusahaan yang ingin mengatur perjalanannya,” ujar Kirtane.

Travelstop sendiri mendapat pendanaan awal (seed funding) sebesar $1,2 juta yang dipimpin SeedPlus dan perusahaan VC asal Amerika Serikat yang terfokus pada bisnis travel.

Sejumlah klien Travelstop antara lain ada RedDoorz, Funding Societies, Advance.ai, Dot Property, dan SP Jain.

Selain menghadirkan layanan di tujuh negara seperti yang disebutkan sebelumnya, Travelstop juga mengumumkan kehadiran aplikasinya bagi pengguna iPhone. Untuk pengguna Android, aplikasi ini bakal meluncur dalam waktu dekat ini. Hal ini mengingat bahwa Asia merupakan trafik moblie terbesar dengan mencapai 61% dan itu menjadi potensi besar bagi Travelstop.[tje/timBX]

Tags :

#
startup travel,
#
travelstop

RELATED ARTICLE