MENU
icon label
image label
blacklogo

Program Ini Mampu Mendeteksi Gaya Mengemudi Seseorang

APR 12, 2016@17:45 WIB | 467 Views

GelaranIndonesia International Motor Show (IIMS) 2016 tidak hanya menampilkan mobil dan motor terbaru saja, karena banyak sekali hal unik dan berguna yang bisa di dapatkan di IIMS 2016 ini. Salah satunya yang ditawarkan oleh booth Safety Institute Indonesia (SII) yang ada di Hall C3 (Booth Kompas Group).

Bekerja sama dengan Talents Spectrum, SII mengembangkan sebuah program unik untuk membaca karakter gaya mengemudi seseorang dari deteksi sidik jari bernama Brain Based Driving. Program ini mampu membaca respon kerja otak yang berkaitan dengan perilaku berkendara seseorang. Metode yang digunakan dalam pengukuran potensi ini adalah psychobiometric dengan data fingerprint.

"Organ tubuh pengendali utama dalam mengemudi adalah otak. Dan pada hakikatnya terdapat korelasi antara sistem kerja otak dengan pembentukan pola sidik jari seseorang," jelas Dhany Ekasaputra, Instruktur SII.

5 karakter driving style yang bisa dibaca melalui program ini adalah:

1. Mood Based Driver : Gaya mengemudi yang berorientasi pada kenyamanan, orang lain dan lingkungan. Proses perasaan menjadi acuan dan cenderung enggan mengambil resiko dalam sebuah situasi. Namun karena berbasis perasaan, karakter ini mudah lengah atau terpengaruh oleh situasi sekitar.

2. Competitive Driver : Gaya mengemudi berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai, perhitungan waktu tempuh dan jarak karena keinginan efektivitas. Dorongan ego biasanya lebih mendominasi tipe pengemudi seperti ini. Biasanya disertai emosi yang mudah terpancing.

3. Analitical Driver : Gaya mengemudi perfeksionis. Memperhatikan segala aspek dalam mengemudi, bermaksud memberikan pengalaman berkendara yang terbaik namun sering terjebak dalam situasi keragu-raguan dalam mengambil keputusan, Responnya dapat menjadi lambat karena memikirkan banyak hal sekaligus.

4. Reflective Driver : Berbekal nilai yang tertanam dalam dirinya, tipe pengendara ini bergerak dengan insting/refleks yang didasari oleh prinsip kuat dalam mengambil keputusan. Sangat patuh terhadap aturan yang ada, tetapi kurang peka terhadap situasi yang ada di sekitar.

5. Progressive Driver : Seorang pengemudi dengan dorongan "penasaran tinggi" untuk mencoba pengalaman berkendara baru. Tekanan bahaya dapat ia artikan sebagai sebuah sensai yang bisa menjadi hal menarik dan menyenangkan.

"Hasil yang diterima bukanlah bahan untuk melakukan judgement kepada orang tersebut. Tetapi ini lebih untuk mengenali diri sendiri. Sehingga saat dia berkendara bisa lebih waspada dan mawas diri. Melakukan counter pada karakter negatif yang dimilikinya," tutup Dhany. [dw/timBX]

Tags :

#
indonesia international motor show,
#
indonesia international motor show 2016,
#
iims 2016,
#
iims,
#
brain based driving

RELATED ARTICLE