Ponsel Buatan Tiongkok Mulai Jadi Pilihan di Benua Biru

Sepanjang tahun 2018 kemarin, tak dipungkiri bahwa smartphone asal Tiongkok sudah melebarkan sayapnya ke pasar gadget dunia. Bahkan di benua Eropa pun sudah mulai banyak dipenuhi dengan gadget asal Negeri Tirai Bambu tersebut, seperti Huawei dan Xiaomi.

Berdasarkan laporan dari Canalys, Eropa Barat menjadi sub-wilayah terbesar di mana 128 juta unit ponsel Tiongkok sukses dipasarkan dari total 197 juta. Pasar Eropa secara keseluruhan turun 4% dari tahun ke tahun, khususnya daerah barat mengalami pengiriman terendah sejak 2013.

Masih menurut para analis Canalys, tingkat penurunan pendistribusian disebabkan beberapa faktor  utama, yang mana salah satunya adalah kenaikan biaya angkut atau distribusi barang, terutama untuk wilayah Inggris, Jerman dan Nordics. Negara-negara itulah yang dengan Harga Jual Rata-rata (ASP) tertinggi, hingga menyebabkan tingkat penurunan pasar gadget paling tajam. Negara-negara dengan ASP yang lebih rendah, seperti Spanyol dan Italia malah mengalami peningkatan dealam tingkat pengiriman smartphone asal luar.

Diketahui smartphone di kisaran harga USD 200- USD 350 tumbuh 20% di Eropa Barat. Para analis mencatat bahwa penjualan smartphone yang berharga sekitar USD$ 300 di tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan tahun 2017. Dan itupun separuh dari China, yakni Huawei dan Xiaomi.

Produsen Huawei secara khusus mencatat pertumbuhan 54% yang mengesankan dari tahun ke tahun dan sekarang sangat dekat dengan Apple. AS berusaha untuk tetap diatas produsen China, yang juga menyebabkan mereka berinvestasi lebih banyak di Eropa.

Memang gadget Samsung dan Apple masih mempertahankan posisi terdepan mereka di pasar, namun nampaknya bakal goyah di tahun ini dengan Huawei dan Xiaomi jika mereka tak bergerak cepat. Sementara HMD Global - rumah bagi ponsel Nokia yang dilahirkan kembali - berada di Top 5 di pasar Eropa untuk saat ini.