MENU
icon label
image label
blacklogo

Google Luncurkan Crowdsourcing, Alat Bantu Pelestari Bahasa yang Terancam Punah

MAY 06, 2021@13:00 WIB | 547 Views

Sejarah peradaban umat manusia ada lantaran bahasa yang digunakan mampu menyampaikan maksud antara yang satu dengan yang lain. Karena itu ada banyak bahasa yang digunakan di seluruh dunia. Pun di Indonesia yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan suku bangsa juga memiliki ratusan bahasa.

Sebagian besar dari kita mungkin akrab dengan bahasa yang lebih umum digunakan yang kita dengar di sekitar kita, lihat di TV, di film, lagu, dan lain-lain, tetapi tahukah bahwa sebenarnya ada ribuan bahasa yang digunakan di seluruh dunia? Khusus di Indonesia menurut Badan Bahasa Kemendikbud  ada 652 bahasa daerah yang terferivikasi dan sudah ada 11 bahasa daerah yang punah.

Fakta lain menyatakan, tidak hanya ada ribuan bahasa, tetapi ada juga ribuan bahasa yang dianggap terancam punah, itulah sebabnya Google meluncurkan platform Woolaroo-nya dalam upaya untuk melestarikan bahasa-bahasa tersebut agar tidak pernah terlupakan. Sekarang, Google telah bekerja untuk melestarikan bahasa yang terancam punah untuk sementara waktu, dan Woolaroo merupakan perluasan dari itu.

Namun, yang membuatnya berbeda adalah crowdsourced. Artinya, alih-alih Google mencoba melakukannya sendiri, Woolaroo akan menggunakan crowdsourcing sehingga anggota komunitas yang berbicara dalam bahasa tersebut akan dapat mengeditnya, membantu pengucapannya, dan banyak lagi, sehingga generasi mendatang akan mengetahui bagaimana kata-kata tertentu. diucapkan dan apa artinya.

Menurut Google, saat ini Woolaroo mendukung 10 bahasa dari seluruh dunia, seperti Louisiana Creole, Calabrian Greek, Māori, Nawat, Tamazight, Sicilian, Yang Zhuang, Rapa Nui, Yiddish, dan Yugambe. [asl/timBX]

Tags :

#
google,
#
crowdsourcing,
#
teknologi inovatif,
#
platform woolaroo