SEP 24, 2014@15:21 WIB | 1,353 Views
PT KIA Mobil Indonesia menggelar jumpa pers di booth-nya, IIMS 2014, Hall A, kemarin (23/9). Arifani Perbawa, General Manager Product and Development PT KIA Mobil Indonesia menjelaskan sejumlah teknologi yang membuat KIA semakin terdepan. Kami pun merangkum ada tiga teknologi yang memang layak membuat KIA menyandang mobil ramah lingkungan.
KIA mengusung mesin dengan tipikal GDI atau Gasoline Direct Engine. Mesin ini mampu mengeluarkan performa sangat baik, tetapi irit bahan bakar. Pasalnya, mesin ini mampu mengabutkan bahan bakar secara efisien dan memiliki kompresi cukup tinggi. Alhasil performa mesin pun dapat tereksplor baik. "KIA Rio 1600 cc sudah mengadopsi mesin tersebut, namun belum masuk ke Indonesia alasan penggunaan bahan bakar oleh masyarakat masih belum terbiasa dengan oktan tinggi", ujar Arifani.
Dual CVVT disemua tipe mobil-mobil KIA. "Jika pabrikan lain lebih mengedepankan sistem Dual CVVT pada kelas premium. Di-KIA kelas terbawah seperti Morning pun sudah menggunakan mesin tersebut", ujar Arifani lebih lanjut. Sistem ini membuat mesin responsif karena mampu mengontrol bukaan katup masuk dan katup keluar sesuai kebutuhan. Sistem Dual CVVT biasanya dikenal juga dengan twin cam.
Tak hanya mesin bensinnya yang mengandalkan teknologi terkini. Mesin diesel untuk KIA Sorento pun menggunakan tipe mesin diesel common rail system yang merupakan sistem injeksi bahan bakar langsung generasi ketiga. Menurut Arifani, "kinerja mesin ini mampu menyemprotkan bahan bakar hingga empat kali dalam satu kinerja nozzle". Artinya kebutuhan solar pertama dan kedua diatur mulai dari semprotan terkecil hingga terbesar di semprotan ketiga, dan keempatnya kembali mengecil. Tekanan injeksi dari pompa solar atau nozzle milik Sorento mencapai 1800 bar. Mesin diesel yang ada pad Sorento tersebut memilii keunggulan lebih bertenaga, suara dan getaran lebih baik, serta ramah lingkungan. [nus/timBX]
