DEC 29, 2014@16:00 WIB | 784 Views
Kabar menguatnya nilai tukar mata uang asing ditanah air beberapa hari belakangan ini, membuat PT Citra Langgeng Otomotif selaku autorizhed dealer Ferrari di Indonesia sedikit gerah. Pasalnya dengan depresiasinya mata uang rupiah, otomatis penjualan mereka mengalami sedikit tekanan. Meski demikian, Ari Christopher, CEO PT Citra Langgeng Otomotif, mengatakan bahwa potential buyer masih ada.
"Daya beli (untuk model Ferrari) masih ada, market potensial itu sebenarnya masih ada, tidak hilang dan tidak berkurang. Akan tetapi sebetulnya market potensial kita itu hanya wait and see, mereka menunggu stabilitas ekonomi di Indonesia", pungkas Ari Christoper, beberapa waktu lalu di Jakarta. Melihat sikap optimisme Ari, bukan tidak mungkin para konglomerat tanah air masih menyimpan pundi pundi uang mereka untuk membeli Ferrari.
Lebih lanjut, Ari, menambahkan bahwa kestabilan tingkat ekonomi ditanah air memiliki peranan penting dalam siklus perdagangan otomotif. "Stabilitas ekonomi, stabolitas Rupiah, pada saat mereka merasa rupiah sudah stabil dilevel itu (Rp 11.000) dan tidak ada fluktuasi, mereka (market potensial) akan kembali lagi", ujar Ari.
Sebagai cerminan, kesuksesan Ferrari Indonesia saat ini ditunjukan lewat pertumbuhan yang luar biasa dikawasan Indonesia timur. Surabaya menjadi kota kedua setelah Jakarta yang memiliki populasi Ferrari terbanyak ditanah air. [Har/timBX]
